Lari di Sentul Berakhir Basah di Curug Bidadari

Photo Credit: Luciane

Pukul 5.45 pagi hari saya membuka jendela mobil dan mengabadikan langit yang masih bersemu dengan kamera smartphone. Kemudian saya kembali menyesap hot coffee latte ukuran grande yang saya beli di Rest Area untuk sedikit menghangatkan tubuh. Udara dan pemandangan pagi di Sentul memang masih segar, jauh sekali dengan lingkungan rumah saya di Bekasi (Ya iyalah!). Pagi itu saya berencana berlari dengan teman-teman dari Run For Indonesia (RFI).

Lari Santai Asal Senang

Good Morning, Sentul!

Sebut saja saya pelari rekreasi. Lari untuk sehat dan bersenang-senang. Sentul merupakan tempat yang asik untuk berlari meskipun track-nya naik turun. Walaupun sampai pukul 5.45 di Gerbang Tol Sentul Selatan tapi harus muter-muter karena belum hapal venue-nya. Ternyata tempatnya yang sudah bolak-balik dilewati. Karena buta jalan jadi ya main lewat-lewat aja.

Pukul 6 pagi saya sudah sampai di Danau Sentul Nirwana yang merupakan start point-nya. Harusnya jam 6 sudah mulai tetapi karena yang sampai beda-beda waktunya jadi masih harus tunggu-tungguan sampai semua lengkap. Pesertanya dari berbagai tempat. Jakarta saja dari Barat, Utara, Selatan, dan Timur juga ada. Saya sendiri dari Bekasi. Kalau teman-teman Bogor pastinya lebih cepat sampai.

Danau Sentul yang dicari-cari.

Seperti biasa kita memulai lari dengan pemanasan. Pemanasan saat berlari sangat penting untuk menghindari cedera dan memberi kenyamanan saat berlari. Kemudian kita berlari dengan pace santai sambil ngobrol. Baru mulai saja saya sudah kewalahan karena track-nya nanjak. Padahal masih di sekitar jogging track dan di bawah pepohonan sih. Tapi kan tetap aja nanjak. Huft!

Pemanasan di tepi Danau Sentul Nirwana. (Photo Credit: Willy Sanjaya)

Berlari di Sentul City ini saya rekomendasikan kalau ingin berlari dengan suasana baru. Udaranya masih segar dan belum terlalu banyak polusi. Pemandangannya juga memanjakan mata karena kita bisa melihat Gunung Salak dari jauh. Dari pukul 7.30 kami mulai berlari-lari kecil di joging track menuju ke jalan besar.  Dengan pemandangan danau dan dipayungi pepohonan yang rindang, berlari menjadi lebih menyenangkan. Apalagi kalau larinya gak sendirian. (Maaf ya, Mblo!)

Jogging track di tepi Danau Sentul.
Lari santai tapi nanjak.

Biarpun tepib danau ini teduh tapi cukup menantang karena jalannya nanjak. Namanya juga di bukit-bukit jadi memang harus beradaptasi dengan jalan yang tidak rata. Jadi kalau dianggap tidak mungkin jadi keringetan, kamu salah!

Setelah masuk ke jalan besar kami berlari di tepi jalan dengan tetap membentuk barisan. Langit sudah menunjukkan jati dirinya: terang dan menyengat. Jjadi biarpun jaraknya tidak terlalu jauh tapi bikin ngos-ngosan juga.

Tapi…

tantangan utamanya bukan jalan yang naik turun, tetapi ‘panggilan’ untuk foto-foto. Rugi banget kalau sudah ke sini tapi terlalu serius lari.  Nanti pulang malah sedih karena gak ada yang kenangan sama sekali di kamera henpon.

Lari di tepi kawasan Sentul Nirwana. Naik dan turun adalah tantangannya.

Latihan kami memang selalu ada banyak foto. Moment tidak bisa diulang tapi bisa dikenang. Untuk mengabadikan moment tentunya dengan mendokumentasikannya. Jangan lupa langsung posting di sosmed supaya gampang nyarinya. Sukur-sukur kalau dapat likes. Ya, gak?

Mandatory photo biar kaya pelari-pelari kebanyakan. Fokus pada view backgroundnya juga boleh.
You jump, i jump! (Photo credit: Willy Sanjaya)
Semua Peserta “Jemput kawan Lari ke Sentul”. (Photo Credit: Willy Sanjaya)

Berkaitan dengan jalan yang naik turun jadi terkenang waktu Half Marathon di Bali Marathon 2016. Kaki sampai sengklek-sengklek karena harus menempuh medan tanjakan yang gak habis-habis. Paha belakang kram. Karena di sentul lari untuk fun jadi ya kalau cape yaudahlah jalan aja hehe..

Dari Danau ke Bukit berjarak 5 km. Lari bulak-balik total 10 km. Wah,  harusnya sudah dapat medali finisher nih!

Basah-Basahan di Curug Bidadari

Setelah keringetan kan paling seru itu basah-basahan. Langsung gak sabar ke air terjun. Biarpun jarak larinya hanya 10 km tapi lumayan bikin cape loh. Karena meskipun di sini lebih sejuk, jika sudah pukul 7 pagi ya sudah lumayan terik. Ditambah start-nya kan agak ngaret setengah jam dari rencana jadi finish-nya pun tentu lebih ngaret. Sedangkan mataharinya gak mau ikut-ikutan ngaret. Jadi lumayan lah bikin kulit semakin eksotis.

Setelah stretching untuk pendinginan kami pun istirahat sejenak dan langsung jalan lagi. Destinasi selanjutnya dalah Air Terjun Bidadari. Kalau menggunakan istilah setempat sih dinamakan Curug Bidadari. Kenapa dinamakan ini? Apakah karena yang datang banyak bidadari seperti akuhhh? (eh?)

Pernah dengar dongeng Jaka Tarub dan 7 Bidadari? Nah menurut legenda yang dipercaya masyarakat setempat ini adalah air terjun tempat 7 bidadari ini mandi. Tapi bukannya bidadari, kok saya malah ketemunya perjaka mandi!

7 (kurang 1) Bidadari? (Photo Credit: Willy Sanjaya)

Kami sampai sini tidak terlalu lama dari Danau Sentul Nirwana. Jaraknya sekitar 5-7 km. Cuma 15-20 menit kok. Lari?

YA TENTU SAJA TIDAK!

Kalau kamu bukan anak trail mah ke sininya naik mobil aja. Yakin mau nanjak panjang banget? Meski jalannya gak semulus pipinya Syahrini dan tidak seluas badan saya waktu habis melahirkan, tapi ini termasuk yang gampang dijangkau meskipun mobilnya matic. Hidup itu sudah rumit masa mau jalan-jalan dibikin sulit? Marilah kita cari cara yang termudah!

Run For Indonesia has touch down at Curug Bidadari. Hello, Angel! (Photo Credit: Willy Sanjaya)

Curug Bidadari ini gak terlalu besar dan tinggi. Jadi sebelum sampai tolong di-set dulu ekspetasinya ya. Tetapi untuk keperluan wisata memang sudah direnovasi jadi kita juga disuguhkan kolam buatan yang divariasikan dengan wahana ‘bebek-bebekan’ serta balon air. Tetapi air yang digunakannya tetap alami tanpa dicampur bahan kimia. Jadi kalau bermain air tidak akan tercium wangi kaporit yang biasa ada di lokasi waterpark.

Di bawah air terjun Bidadari. (Photo Credit: Willy Sanjaya)

Mungkin untuk menjaga kealamiannya, ternyata untuk bilas benar-benar outdoor. Hanya disediakan bilik untuk mengganti baju. Wow, kapan lagi mandi terbuka di tempat umum!

Bidadari mandi dulu ya!

Untuk tahun 2016, harga tiket masuk 30 ribu rupiah ini tidak terlalu mahal. Kita bisa main air di bawah air terjun dan gila-gilaan bersama teman. Saya sih memang niat untuk numpang mandi jadi sayang banget kalau gak nyemplung ke bawah air terjun. Airnya dingin tapi bagus untuk recovery setelah berlari. Apalagi sambil teriak-teriak dan tertawa, makin pol kan recovery-nya!

Banner RFI tetap berkibar meski di terpah air terjun curug bidadari yg ganas. #kawanlari #runforindonesia

Dikirim oleh Willy Sanjaya pada Senin, 17 Oktober 2016

 

Buat kamu yang tergolong pelari rekreasi, yuk langsung masukin Sentul City ke dalam list destinasi yang wajib dikunjungi!

Sampai jumpa!

3 thoughts on “Lari di Sentul Berakhir Basah di Curug Bidadari

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.