Cara Belanja Santai dan Hemat dengan Layanan GrabFresh

Apalah artinya ayam goreng tanpa bawang putih?

Ya tetap menjadi ayam goreng, namun mungkin tidak selezat biasanya.  Bawang putih dikenal sebagai penyedap rasa dan penambah aroma masakan. Jadi jangan sampai hilang dari dapur!

“Bu.. bawang putih habis..” kata Si Mbak sesaat saya baru banget belanja groceries.

Mau keluar lagi malas karena cuaca sedang panas-panasnya. Ditambah lagi masih puasa juga.

Mau ke supermarket juga males banget. Padahal dekat juga sih. Cuma males juga ke mal cuma beli satu bawang putih.

Mikirin mesti nyetir, parkir, ditambah mal lagi padet banget karena banyak yang berburu baju lebaran.

Maunya sih di rumah aja. Kalau mau beli makanan buat buka tinggal GrabFood aja.

Sekarang kayanya maunya serba praktis. Tinggal klak klik terus barang sampai, kan?

Awal Mula Mengenal Sistem Belanja Groceries Online

Dalam rangka kepanikan karena bawang putih habis tiba-tiba teringat tentang layanan baru Grab yang bernama GrabFresh di artikel Kumparan. Grup WA ibu-ibu juga pernah ngomongin ini. Tapi aku sendiri belum pernah mencoba sama sekali.

Sebagai ibu-ibu yang merasa dekat dengan dunia digital, jadi apa-apa ya langsung cek aja di apps-nya. Tinggal buka dari hape dan masalah (semoga) selesai.

Setelah hape berhasil diraih, aplikasi Grab dibuka, dan muncul halaman utama, kemudian…

KOK GAK ADA FITUR GRABFRESH NYA PAAAK BUUUK!

Lalu saya buka lagi menunya dengan lengkap hingga keluarlah semua layanan  di Explore Grab.

Tetap tidak ada nama GrabFresh, namun terlihat Groceries. Setelah dibuka akhirnya terbukti feeling wanita berzodiak Cancer ini memang tinggi.

Sebelum masuk ke proses pemesanan, aku cari info sebanyak-banyaknya dulu mengenai GrabFresh.

Karena jika belanja bahan segar seperti buah dan sayur kan gak bisa ngasal seperti kita belanja tisu atau sabun yang tinggal dilihat mereknya. Mesti dipilih-pilih.

Apa itu GrabFresh?

Sesuai namanya, GrabFresh ini ternyata didukung oleh Happy Fresh. Jadi dalam proses pembelian barang di store, terdapat personal shopper profesional dan terlatih yang akan memilih barang yang kita pesan.

GrabFresh ini memang layanan dari Grab untuk membantu kita belanja dari supermarket favorit kita. Pemesanan tinggal mengakses aplikasinya di smartphone. Saat ini area operasionalnya meliputi JABODETABEK, Bandung, dan Surabaya.

Kita bisa memesan berbagai macam belanjaan yang biasa ditemukan di supermarket atau swalayan, seperti telur, susu, buah-buahan, daging, ikan, makanan kering, dan lainnya.

Tempat belanja favoritku pastinya yang gak jauh dari dekat rumah. Jadi Food Hall Summarecon Mall Bekasi dan Farmers Market Grand Metropolitan Bekasi.

Alhamdulillah semua tempat belanja tersebut ternyata ada di GrabFresh!

Berapa minimal belanja di GrabFresh?

Untuk dapat berbelanja di layanan ini, minimal pembelanjaan yang bisa dilakukan sebesar Rp.100.000,-.

Kapan jam pengiriman yang tersedia?

Jam pengiriman disesuaikan dengan waktu buka store yang dipilih. Biasanya dari jam 10.00-22.00 WIB.  Di aplikasinya akan muncul slot waktu pengiriman, jadi kita bisa sesuaikan dengan ketersediaan slot.

Bagaimana cara pembayaran GrabFresh?

Kita bisa membayar secara Cash on Delivery (COD) atau dengan Kartu Credit/Debit. Ketika membuat pesanan dengan kartu,pihak Grabfresh akan melakukan verifikasi kelayakan kartu dengan memotong biaya otorisasi sebesar Rp.100,-.

Kedepannya akan ada tawaran dukungan penuh untuk pembayaran dengan saldo OVO.

Berapa biaya yang ditagihkan?

Harga dasar untuk biaya layanan adalah Rp.20.000, namun bisa bervariasi mulai dari Rp.16.000 hingga Rp.35.000 tergantung waktu pengiriman dan jarak antara store dan alamat pengantaran.

Proses Order Hanya dari Smartphone

Setelah cukup yakin, kemudian mulai deh mencoba belanja groceries pertama kalinya dengan sistem online.  Prosesnya ternyata gampang dan mudah.

Inilah langkah-langkah yang kulalui saat memesan bawang putih dan teman-temannya menggunakan GrabFresh:

>>  Dari Menu, tekan Groceries

>> Setelah masuk ke laman GrabFresh, pilih Store yang diinginkan dan alamat pengantaran

>>  Masih di laman utama GrabFresh, bisa juga mencari barang langsung di kotak pencarian

>> Add Chart untuk barang yang ingin dibeli

>> Tekan logo keranjang/chart di pojok kanan atas

>> Cek kembali belanjaan, kemudian  tekan Checkout

>> Pilih slot jadwal pengiriman, kemudian tekan Next

>>  Setelah laman pembayaran keluar, pilih metode pembayaran yang diinginkan (COD dan Kartu Kredit) dan masukkan kode promo voucher (jika ada)

>> Lanjutkan aktivitas karena barang akan dikirim sesuai jadwal

BELANJAAN DATANG, HATI SENANG

Karena saya memilih slot jadwal pembelian 1 hari setelahnya, jadi nyaris saja lupa kalau ada paket yang ingin disampaikan. Sampai akhirnya ada driver grab yang mengantar paket.

Dengan penuh excitement yang tinggi karena ini adalah pengalaman pertama, jadi saat sampai paket datang langsung di-unboxing aja dong ya..

Lagipula yang kubeli kan bahan mentah, jadi harus buru-buru dibuka buat masuk ke rak dapur dan lemari es.

Yang aku suka.. ternyata packaging-nya rapi banget!

Masing-masing item dikemas terpisah sesuai jenis dan karakter barangnya. Bawang putih dibalut kantong kresek, jadi tetap steril dan baunya tidak tersebar ke bahan lain. Wortel sudah dikemas dengan balutan plastik transparan dari kemasan aslinya.

Dan yang menarik adalah packaging chicken fillet beku. Kita semua tau kan jika membeli chicken fillet beku di supermarket kan sudah dikemas dalam wadah stereofoam dan plastik transparan. Dengan GrabFresh kemasan tersebut dikemas lagi dengan pembungkus alumunium tebal.

Dengan kemasan alumunium yang kedap air dan udara tersebut bahan beku tidak mudah mencair dan tetap terjaga kualitasnya. Selain itu juga tidak membuat box dan makanan lainnya tetap kering.

Tips dalam Menggunakan Layanan GrabFresh

Kita bisa beli kebutuhan hanya tinggal klik dari layar smartphone dari manapun. Bisa dari rumah atau tempat kerja.

Bisa juga sambil santai nungguin anak berenang.

Mungkin buat yang lain mikirnya sayang ngeluarin ongkos untuk layanan ini. Padahal biayanya Cuma DUA PULUH RIBU RUPIAH SAJA.

Kalau saya belanja langsung di supermarket, pasti keluar uang untuk bensin dan parkir. Dan jarang banget kan belanja tanpa lirik-lirik barang yang lainnya.

Belum lagi kalau melipir buat ngopi atau makanan ramen dulu. Jadi buatku sih layanan ini membuat kita lebih efisien.

Dari pengalaman menggunakan Grabfresh, ada beberapa tips supaya belanja dengan layanan ini sesuai dengan yang kita inginkan:

Pilih lokasi store terdekat atau yang sesuai dengan list belanja

Enaknya pakai apps ini, Store yang muncul di layar sudah disesuaikan dengan alamat pengiriman. Tinggal kita memilih yang dapat melengkapi keperluan kita. Store yang tersedia dalam layanan ini meliputi Ranch Market, Farmers Market, Lotte Mart, Transmart Carrefour, Super Indo, Grand Lucky, Red&White, dan LOKA Lifestyle Supermarket.

Pilih barang dari pencarian berdasarkan fitur Categories

Setelah memilih Store yang dituju, setelah itu kita mencari barang yang ingin dibeli. Klik barang seusai dengan kategori. Setelah itu baru menulis nama barang di kotak pencarian.

Karena saya membeli bawang putih, dan wortel maka saya pilih kategori Fresh Product. Sedangkan chicken fillet di kategori Meat & Seafood.

Cek kembali belanjaan sebelum proses Checkout

Seperti belanja langsung di supermarket atau pasar tradisional, sebaiknya menulis list belanjaan terlebih dahulu. Jangan sampai ada belanjaan yang tertinggal. Karena kalau ada ada missed satu aja, kita jadi mesti order lagi secara terpisah. Ya jadinya nambah biaya lagi, kan?

Cek kembali alamat pengiriman

Terkadang alamat yang keluar dilayar tidak terlalu tepat atau sesifik dalam menunjukkan alamat rumah kita. Supaya kurirnya gak bingung saat mencari alamat, sebaiknya kita melengkapi alamat pengiriman. Kita juga lebih tenang karena gak terlalu sering ditelpon kurir, kan?

Pilih metode pembayaran sesuai ketersediaan kita

Terkadang kita gak inget habis belanja. Repot juga kan kalau saat kurir datang ternyata kita lagi gak ada di rumah, sedangkan pilihan pembayarannya menggunakan COD. Kalau memang mau memilih COD, usahakan kita ada di rumah atau menitipkan uang ke Si Mbak di rumah.

Kalau saya sih lebih suka membayar dengan kartu kredt supaya lebih tenang kalau mau keluar rumah. Pulang-pulang langsung unboxing!

Untuk bukti pembayaran bisa dilihat dari kuitansi elektronik via email setelah pesanan terkirim.

Cek kembali barang yang sudah diterima

Status pemesanan bisa dilihat dari notifikasi lewat email atau secara real time di tab “Pesanan Saya”. Ketika barang sudah sampai di rumah sebaiknya langsung dicek dan disesuaikan dengan list pembelian.

Untuk bahan mentah sebaiknya langsung disimpan di dalam lemari es sebelum kualitasnya berkurang.

Jika ada keluhan atau pertanyaan bisa dibuka artikel Keluhan Grabfresh dari Pusat Bantuan untuk melihat rincian kontak terkait masalah GrabFresh.

Dari sebuah pengalaman kehabisan bawang putih akhirnya jadi punya pengalaman menggunakan layanan delivery groceries Grabfresh. Kalau ada teman-teman yang sudah mencoba juga boleh banget di-share di tab komen di bawah ya!

Cara Jenius Mengatur Keuangan Hanya dari Smartphone

DSC01926-01

Waktu masih kecil saya memiliki 3 buah celengan yang saya buat dari toples bekas permen. Masing-masing saya labeli sesuai dengan tujuan digunakannya. Dari kecil memang sudah diajari untuk menabung. Jika ingin sesuatu berarti saya harus rela menyisihkan uang jajan untuk ditabung. Sampai pada akhirnya saya mengenal bank. Lama-lama saya meninggalkan semua itu dan beralih menyimpan semuanya ke rekening bank. Pertama kali punya buku tabungan rasanya keren. Menabung jadi semakin semangat karena tiap angkanya bertambah langsung senang bukan main.

Tahun semakin berganti dan standar keren bukan hanya dari buku tabungan, tetapi kartu ATM. Merasa keren karena mengambil uang bisa lebih mudah. Apalagi saat punya kartu kredit. Melakukan transaksi tinggal gesek. Kemudahan ini yang membuat saya…

Gak kaya-kaya.

Bagaimana tidak, baru gajian langsung harus bayar banyak tagihan. Belum lagi belanja bulanan yang udah wajib dan gak bisa pakai nego. Untuk bekal anak ke sekolah aja ada budgetnya sendiri. Tapi ada satu racun yang membuat pengeluaran saya jadi berantakan: belanjain hobi.

Semenjak suka lari tiap bulan suka ada aja yang dibeli. Dimulai dari sepatu, baju, dan daftar-daftar race lari yang kecil-kecil menjadi bukit. Kalau event-nya di luar kota harus nambah lagi nih budgetnya. Biaya akomodasi dan uang jajan. Pantes ya gak kaya-kaya.

Kamis kemarin (23/3) di acara Jenius Talk, mas Aakar, financial planner dari Janus mengatakan yang kita butuhkan sebenarnya mengaturnya dari awal biar gak terkena jebakan batman. Dari sudah membuat ‘amplop’ untuk berbagai kebutuhan itu jadi masing-masing pengeluaran ada batasannya.

20170316_132821

Tip Mengatur Keuangan dari Janus Financial Planner di Acara Jenius Talk

Mumpung ada di event Jenius, jadi saya sekalian membuat akun baru untuk lebih tahu tentang produknya. Tentu saja harus mengunduh Jenius Apps terlebih dahulu ke smartphone. Saya kira apps ini sama dengan mobile banking apps, ternyata jauh di atas itu. Kalau mobile banking hanya ada fasilitas mengecek saldo dan mutasi serta transaksi. Jika Jenius kita bisa mengatur keuangan.

Jenius sendiri adalah aplikasi yang dirancang dan dikembangkan untuk membantu masyarakat dalam mengatur keuangan. Dengan Jenius, kamu dapat membuat rekening bank dengan download aplikasi, menabung untuk suatu tujuan, mengirim uang tanpa ribet, serta melakukan transaksi online dengan aman. Pokoknya Jenius ini sangat memudahkan pengaturan keuangan!

MENGANDALKAN TEKNOLOGI UNTUK MENGATUR KEUANGAN

Sebagai generasi (mengaku) milenial apa-apa maunya dimanjakan teknologi. Bahkan sudah malas harus bolak balik ke bank sekadar pembukaan rekening. Jadi kemunculan revolusi digitalisasi di perbankan sangat membantu ibu-ibu yang sok sibuk seperti saya. Pas tahu ada proses pembukaan rekening, mengatur limit kartu, blokir dan membuka blokir kartu, serta manajemen keuangan hanya dari smartphone saya anggap sebagai inovasi yang memang dibutuhkan.

20170324_074058
Mengatur keuangan dan melakukan transaksi dari Jenius Apps di smartphone

Apakah sama dengan mobile banking?

Sama sih. Karena kita bisa melakukan transaksi dan cek saldo hanya dari smartphone. Tapi kalau mobile banking kan tidak mengatur limit pengeluaran. Di dalam Jenius Apps terdapat fitur Dream Saver yang dapat membantu kita mencapai impian yang direncanakan. Misalnya saya ingin pergi ke Korea akhir tahun, saya dapat membuat menabung di alokasi yang sudah saya buat via apps.

Kalau saya kehilangan kartu saat travelling, saya bisa memblokir sendiri kartu secara temporary hanya tinggal klak klik. Kalau memang ternyata hanya lupa naro di koper dan akhirnya ketemu, saya bisa mengaktifkan lagi kartunya. Tapi.. kalau memang ternyata hilang beneran saya bisa memblokirnya secara permanen. Semua hanya dari smartphone. Simpel banget sih.

MEMISAHKAN PENGELUARAN SESUAI KEBUTUHAN DENGAN X-CARD

Permasalahan berikutnya adalah jika hanya memegang satu kartu, saya tetap harus memutar otak untuk membagi-bagi lagi. Tetap saja membutuhkan amplop untuk membagi-bagi setiap post pengeluaran. Amplop untuk belanja bulanan, amplop untuk uang jajan dan bekal anak, amplop untuk belanja pribadi saya (yang kalau udah urusan belanja sepatu lari dan daftar event lari udah jadi satu budget sendiri). Jangan sampai satu amplop menjadi benalu untuk amplop yang lainnya. Tekor-tekor juga.

Kembali ke cerita masa kecil saya yang membuat celengan-celengan sebagai ‘budget’ wishlist yang mau dibeli. Kartu ini seperti celengan-celengan saya itu. Supaya tiap celengan sudah ada tujuannya masing-masing. X-card ini terpisah dari kartu utama. Masing-masing bisa dilabeli sesuai tujuannya. Masing-masing kartu bisa diatur limitnya via smartphone dari Jenius Apps. Menariknya, kartu ini bisa dipindahtangankan ke orang lain.

Saat kita memiliki akun di Jenius maka kita dapat memiliki ada 3 kartu, yaitu m-card, e-card, dan x-card. M-card adalah kartu utama yang kita pegang, sedangkan x-card adalah kartu tambahan yang bisa diberikan ke orang lain dan tetap dalam kendali kita. Berbeda dengan e-card, kartu ini tidak ada kartu fisiknya. Merupakan kartu visual yang dapat digunakan untuk transaksi yang ada fasilitas pembayaran visa dan mastercard.

Nah, balik lagi deh ke masalah membagi pengeluaran dalam ‘amplop-amplop’. Jadi saya membagi pengeluaran dengan menggunakan x-card seperti ini:

Kartu khusus hobi

Saya paling gak bisa dilarang-larang buat gak beli sepatu. Sepatu saya sebenernya gak mahal-mahal banget, tapi lumayan sering. Sepatunya gak jauh-jauh dari sneakers dan sepatu lari. Sampai suami geleng-geleng kalau saya udah skrol-skrol Instagram buat liat-liat sepatu padahal sepatu yang baru belum keluar dari dus. Belum lagi buat daftar-daftar race lari. Pembayaran race kan rata-rata pakai kartu kredit jadi tiap ada info event lari langsung main daftar-daftar aja. Semenjak ada x-Card saya langsung bikin satu kartu khusus hobi dengan memberi limit. Kalau buat hobi limitnya per bulan aja, karena gak mungkin tiap hari juga kan dipakenya.

Kartu untuk belanja harian

Biarpun saya gak suka masak tapi kan di rumah harus ada makanan. Kalau gak beli ya si bibi yang masak. Saya buat satu kartu untuk urusan makanan di rumah. Karena saya kerja jadi kartu ini saya kasih si bibi. Jumlahnya saya atur mingguan, kalau bulanan takutnya nanti dia kebablasan. Sekaligus mengajarkan si bibi untuk mengatur uang belanja juga. Walaupun kartu dipegang dia tapi semua saya yang kontrol. Dari smartphone saya bisa mengatur besar uang belanja mingguannya. Oiya, ini bisa auto transfer, jadi kita gak perlu bolak balik transfer ke kartu tambahan ini.

IMG_20170324_063400
Mengatur pengeluaran berdasakan periode waktu

Kartu untuk entertainment

Ibu-ibu juga butuh hiburan. Apalagi sehari-hari harus mengurus sekolah anak, rumah, ngajar yoga, bikin artikel, dan olahraga. Melipir ke kedai kopi atau nge-wine bareng temen sih boleh lah ya. Hair spa dan luluran buat manja-manjaan di salon saya masukan ke entertainment. Soalnya ini perihal ‘me-time’. Tantangannya kan jangan sampai uang hura-hura melebihi budget. Maka itu saya buat satu kartu untuk menjaga kesehatan jiwa ini. Biar gak terlalu kebablasan, saya buat limitnya secara mingguan. Jadi di tanggal tua bisa tetap senang-senang. Asik kan!

20170316_125435-01

Dengan Jenius, pengaturan keuangan saya jadi lebih tertata dan saya bisa memenuhi kebutuhan pribadi maupun keluarga. Belum lagi bunga menabung di Flevi Saver dan Dream Saver Jenius adalah 5%. Yuk pakai Jenius. Download aplikasinya di sini.