8 Informasi yang Perlu Kamu Ketahui untuk Berlari di Taman Tebet Honda

Perhatian: Postingan ini banyak menampilkan muka saya, jadi kalau kamu kurang berkenan silakan tutup lagi page ini!

Kalau emang langsung ditutup, kamu mah terlalu!

Oke, saya mulai bercerita. Ini berdasarkan pengalaman pridadi saya sendiri. (lha, bisanya kan gitu!)

Ibaratnya musafir, anggap aja saya ini musafir versi lari-larian. Rumah di Bekasi tapi latihan lari di Senayan, kadang ke Kuningan. Apalagi kalau ada event lari bisa nyebrang dua kota: Jakarta dan Tanggerang.

Mungkin nasibnya anak Bekasi memang begini. Mau lari aja mesti nyebrang tol dulu. Sekalian kerja juga sih. Saya sering mengajar yoga di sekitar Jakarta Pusat, jadi  sekalian nyelipin untuk lari. Biar sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui.

Rabu kemarin saya ditawarin Ka Riris dari Komunitas Yoga Taman Tebet untuk mengisi yoga di sana. Sebelumnya sudah pernah tapi dulu belum lari-larian. Sekarang pas baca “Taman Tebet” langsung kepikiran untuk nyoba lari di sana juga. Setauku ada dua taman dan ada jogging track-nya. Yang satu sekitar kurang lebih 400m, yang satu lagi sampai 800m.

 

Kamis sorenya  dengan cuaca yang masih lumayan terang saya menuju Taman Kota Tebet. Saat masuk ke dalamnya tiba-tiba suasanya menjadi teduh. Pepohonan yang tinggi dan rindang menghalau sinar matahari untuk menembus kulit. Biasanya saya selalu pakai visor, sekarang saya merasa tidak perlu. Taman ini tadinya berupa Hutan Kota yang tidak terawat, lalu oleh Pemprov DKI -masa pemerintahan Bapak Fauzi Bowo tanggal 28 Juli 2010- bekerjasama dengan PT. Honda Prospect Motor (HPM) tempat ini direnovasi. Sekarang warga Tebet bisa merasakan ruang terbuka yang berfungsi untuk menjadi sarana berolahraga dan berekreasi. Dan akhirnya saya pun mengerti kenapa dinamakan Taman Tebet Honda.

Berikut ini informasi penting yang perlu kamu catat jika ingin lari di sana:

1. Satu putaran bisa mencapai 800m

Dibanding lari di GOR Soemantri atau Lapangan Madya ini lebih luas. Jadi kamu gak perlu kaya marmut yang banyak muter-muter buat sekadar lari 5km. Tapi kalau di taman sebelahnya jalurnya tidak sepanjang ini, kira-kira hanya 400m (atau mungkin kurang). Tapi di sana ada ruang untuk senam dan fasilitas lainnya.

 2. Lebar jalur sempit

Kalau yang belum biasa jalurnya seperti saya ini, larinya santai saja dan nikmati sensasi lari di bawah pohon yang rindang dan hijau. Tujuannya memang untuk jogging. Kalau kamu biasa lari di Lapangan Madya atau GOR Soemantri mungkin gak masalah untuk bisa lari dengan kecepatan tinggi. Kalau di sini: awas nabrak orang!

3. Ada tanjakan dan turunan

Memang jalurnya tidak benar-benar rata. Kadang menanjak dan kadang menurun. Apalagi pas masuk ke jembatan. Lumayan untuk latihan paha. Kayanya kalau biasa  lari di sini pas lari di jalur rata bisa kenvang ya. Ya baru kayanya. Sejujurnya saya juga agak payah lari di jalan naik turun. Masih belum terlatih hehe..

 4. Bawa minum sendiri

Kalau saya memang gak tahan kalau lari gak pakai minum. Maksimal 3km harus meneguk air mineral atau isotonic. Kemarin sempat begitu juga. Pas 3km saya mulai nyari-nyari tempat yang menjual minuman. Akhirnya saya berjalan keluar dan menemukan warung. Untungnya lokasinya tepat di depan pintu masuk. Ya, nyebrang dikit..

 5. Jangan menyampah!

Pelari kok nyampah? Saya akui tempat ini lumayan bersih dan terawat (kecuali toiletnya ya!). Kalau sampai seikit saja nyampah kamu bakalan merasa menjadi manusia yang paling malu-lauin.  Di sana banyak persediaan tempat sampah jadi untuk yang membawa air kemasan, buanglah sampah pada tempatnya!

 6. Hati-hati pada serangga!

Serangga sebagai bagian dari alam. Karena ini sebenarnya hutan kota yang dipenuhi pepohonan rindang, sudah sepatutnya banyak serangga yang hidup di dalamnya. Saat mau stretching untungnya masih liat-liat bawah. Jadi saya melihat ada serangkaian semut merah yang berbaris pada tanah yang bersebelahan dengan jalur lari. Meleng dikit udah abis kena semut. Atau mereka yang keinjek kita. Kasian juga, kan?

 7. Dibanding sunblock, lebih baik membawa autan

Entah karena sedang redup atau memang sudah setiap hari begini karena banyak pohon rindang, saya tidak merasa panas terik matahari. Yang dirasakan malahan gateeeeel. Ternyata banyak bentol bekas gigitan nyamuk. Nah, mungkin obat luar seperti minyak kayu putih boleh juga di bawa. :p

 8. Banyak tukang jajanan

Penting banget nih! Kalau habis lari kan suka lapar. Dengan berjalan ke luar, kita bisa langsung menemukani tempat makan atau camilan yang memuaskan lidah dan perut.

Kayanya itu saja informasinya. Selebihnya biar anak Tebet dan kamu yang kreatif yang menambahkan.  Oiya tambahan lagi, jangan lupa tetap stretching sebelum dan sesudah berlari ya. Biarpun lari santai tapi bukan berarti ngasal.

 

Sekalian  juga numpang promo untuk anak Tebet dan sekitarnya (atau yang mau jauh-jauh ke Tebet), hari sabtu tanggal 21 Januari 2016 ini saya kebagian mengisi di Yoga Taman Tebet ini. Kita mulai pukul 7 pagi. Mari kita yoga bersama biar tambah sehat!

Gratis! Tapi jangan lupa bawa matrasnya ya!