Saat mendengar #brikpiknik ke Jogja, yang terlintas dipikiran saya adalah Malioboro, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta, dan Pantai Parangtritis. Ternyata masih banyak tempat wisata lain yang saya baru ketahui ketika ke Jogja tangal 4-6 September kemarin. Karena destinasi wisata kali ini merupakan tempat yang baru untuk saya, maka selamat datang kenangan baru!
Menikmati Keheningan di Jembatan Plunyon Kali Kuning
Ketika #brikpiknik sampai Jogja, langsung diantarkan oleh pemandu ke Jembatan Plunyon Kali Kuning. Ketika sampai saya tidak mengerti ini tempat apa. Sekilas hanya terlihat sebentuk hutan karena hanya ada pepohonan di kanan dan kiri jalan. Jalannya pun tanah dan berdebu, untuk itu kami diberi masker sebelum memulai perjalanan. Bahkan toilet pun tidak ada. Baru kali ini saya menemukan tempat wisata yang tidak menyediakan toilet.
Kami pun berjalan setapak demi setapak dengan tetap menebak-nebak. Mungkin di dalamnya terdapat wisata out bond yang biasanya ada di tempat seperti ini. Kemudian yang kita temukan adalah sebuah jembatan yang telah rusak dan terlihat seperti bekas bangunan yang telah hancur. Ternyata ini adalah jembatan Plunyon Kali Kuning yang terletak di lereng selatan Gunung Merapi. Dulu ini adalah tempat wisata yang menarik, tetapi kawasan ini hilang ditelan erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Pantas saja saya melihat pepohonan yang hanya tersisa batang-batangnya, dengan daun yang sudah berguguran.
Suasana di sana tidak ramai, hanya tim #brikpiknik dan beberapa tamu lain. Tapi kita jadi bisa menikmati suasana alam yang hening dan penuh misteri. Kami pun dengan penuh semangat foto-foto di kawasan itu. Ada juga @sewadrone yang mengambil gambar dari atas. Ternyata pemandangan lebih seru jika dilihat dari atas. Jadi penasaran bagaimana bentuk asli Jembatan Plunyon ini sebelumnya. Hmm..
Menikmati Senja di Puncak Becici
Kira-kira membutuhkan waktu satu setengah jam dari Plunyon ke Puncak Pinus Becici atau yang biasa dikenal dengan Puncak Becici. Tempat wisata di wilayah Bantul yang menawarkan pemandangan alam dari atas bukit. Posisi yang menghadap ke arah barat menjadikan kawasan ini tempat yang tepat untuk menikmati senja.
Ketika sampai kita disajikan oleh aroma khas hutan pinus. Pepohonan pinus yang dengan batang-batang yang tinggi dan dedaunan di puncak membuat tempat ini terasa teduh dengan pantulan sinar matahari yang masuk seperti bayang-bayang. Untuk mencapai Puncak Becici kita harus menyusuri jalan setapak di sekitar pohon pinus yang berdiri dengan begitu rapi. Hati-hati jika ingin memeluk pohonnya, karena pohon pinus disana telah disadap untuk diambil getahnya sebagai bahan dasar Gondorukem dan Terpentin.
Tidak melelahkan untuk mencapai puncak Becici. Di sana sudah disediakan bangku dari batang pohon yang bisa dipakai untuk bersantai. Ada juga ayunan yang bisa dipakai untuk sekadar bermain atau untuk foto-foto. Tersedia juga gasebo untuk yang ingin menikmati pemandangan sambil bersantai.
Keindahan di Puncak Becici ini membuat peserta #brikpiknik mengambil spot seru untuk berfoto. Setiap spot memberikan efek dramatis dika sudah tertangkap kamera. Saya sendiri tidak akan melepaskan kesempatan foto bersama senja dengan pose andalan.
Bermain Air di River Tubing Sungai Oyo
Jika sebelumnya kita menikamati alam, sekarang saatnya bermain langsung dengan alam. River Tubing Sungai Oyo juga tempat wisata yang saya baru tau untuk trip ke Jogja. Saya sendiri berenang di sungai seperti ini adalah baru pertama kali. Kapan lagi berenang di sungai yang masih bersih seperti ini?
Sebelum bermain air di River Tubing, kami sudah dipakaikan pelampung sebagai perlengkapan utama. Selain itu juga disediakan ban karet untuk setiap orangnya. Disarankan untuk memakai sendal jepit berbahan karet supaya tidak licin ketika menginjak bebatuan. Ketika kami ke sana sedang musim kemarau jadi airnya tidak setinggi jika musim hujan dan bebatuan yang kami injak ini seharusnya tertutup air. Panjang sungainya sekitar 1.550m.
Awalnya kami bersemangat menaiki ban dan duduk bersantai. Karena sedang terik, sempat terpikir untuk pulang dulu membawa payung dan kacamata. Kok, repot ya?
Karena musim kemarau maka suasana airnya tenang, perjalanan pun jadi lebih lambat. Dengan kondiri air yang tenang seperti ini maka lebih asik dinikmati dengan berenang langsung ke dalamnya. Untuk yang tidak bisa berenang jangan kuatir, karena sudah memakai rompi pelampung.
Air memang memiliki efek magis. Seberat apapun beban pikiran dan rasa lelah, jika terkena air seketika semua itu hilang. Ditambah jika pergi kesana beramai-ramai, keseruan pun bertambah. Dari tiga lokasi yang dikunjungi, River Tubing memiliki yang benar-benar bisa membuat peserta #brikpiknik tertawa sangat lepas. Apalagi moment “loncat ke air” dari jembatan dan tebing yang sudah disediakan. Jabatan, pekerjaan, status, usia semua lepas di sana. Kita menjadi anak kecil yang “kegirangan” melihat air. Pantas ya, kalau di berita kebanjiran suka terlihat banyak anak kecil berenang. Tapi jangan ditiru, deh! Lebih baik berenang di River Tubing karena selain airnya masih natural, suasana alamnya membuat teduh dan memanjakan pikiran. Duh, Jadi bikin nagih!
Berpisah untuk Kembali di Monumen Serangan Umum 1 Maret 1946
Monumen dibuat untuk memperingati peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok sosial atas kejadian di masa lalu. Dengan maksud “menumpang” makna kenangannya, maka #brikpiknik juga mengadakan sesi foto bareng untuk perpisahan kelas B sesi Jogja. Terima kasih kepada #brikpiknik dan @indosatmania atas kenangan baru di kota Jogja. Kita berpisah untuk kembali!