Sayang Sama yang Nyaman, Inilah Bra Favorit Aku!

Undies is not just complementary. I wear it to comfort me.

Jadi gapapa untuk menjadi spesifik. Sehari-hari hanya memakai t-shirt dan sneakers, hampir ke setiap occation. Karena ya ini yang menurutku nyaman.

Biar terlihat magabut, tapi sebenernya jadwal tiap hari lumayan padat. Mesti pergi ke beberapa tempat. Yang sudah pasti sih anter jemput anak sekolah.

Eh, jangan salah..

Nyetir kan perlu kelihaian tangan dan kaki.

Lebih detail tentang bra favorit aku

5 Cara Merawat Kulit Wajah di Usia 30-an


Drama hidup perempuan usia 30 ke atas itu memang bukan lagi sibuk ngejar dosen pas bimbingan skripsi atau galau putus dari pacar, tapi sudah ke level ngeliatin cermin tiap pagi buat ngecek ada keriput atau engga. Sungguh ini juga DRAMATIS.

Usia 30-an, kejayaan kulit kita mulai menghadapi hambatan. Regenerasi kulit tidak sebaik usia remaja yang tetap lancar walaupun effortless ngerawatnya. Proses regenerasi kulit yang terhambat ini bikin  kulit terlihat kusam dan ujung-ujungnya muncul garis-garis halus.

 

Belum lagi jaringan kolagen berkurang yang membuat elastisitas kulit melemah.

Maka itu..

sesibuk apapun..

cobalah untuk tetap menjaga masa emas kulit kita ini.

(ngomong sama cermin)

Tapi memang kesibukan seringkali menjadi penghambat. Umur 30 itu usia di mana perempuan sibuk mengurusi anak-anak yang masih pada kecil-kecil dan juga pekerjaan yang (alhamdulillah) lagi awur-awuran.

Belum lagi yang pecicilan kaya saya ini. Udahlah ngaku sibuk tapi nambahin lagi pake ngikut berbagai race. Masalahnya, kalau udah daftar event lari atau triathlon, ya pasti udah mulai sibuk latihan juga.

LALU GIMANA DONG BIAR KULIT TETAP GLOWING DI USIA 30-AN?

Seperti menjaga kesehatan buku rekening, menjaga kesehatan kulit pun perlu perencanaan. Untuk menghindari kulit kusam penyebab keriput pada kulit, mulailah melakukan perawatan dari usia 25 tahun ke atas.

Kata-kata di atas hasil terinspirasi dari Jenahara Nasution, designer muda yang juga Brand Ambassador Ponds Age Miracle:

“Saya merawat kulit dengan perawatan anti-aging dari usia 25. Karena mestinya sudah menyiapkan kulit untuk menuju lebih tua.”

Penjelasan Jenahara tentang merawat kulit serupa dengan Brand Ambassador Ponds Age Miracle lainnya, yaitu Fenita Arie dan Sabai Morscheck. Mbak Fenita berpendapat bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati.

“Jika kita terlambat (merawat kulit), menyesal kemudian (saat usia 30 tahun ke atas).” Ujar Fenita Arie.

Loh, kok kenapa tiba-tiba bisa ngobrol-ngobrol dengan Jenahara Nasution, Fenita Arie, dan Sabai Morscheck? Apakah tetanggan?

Sayangnya enggak gaes…

Jadi gini..

Seperti postingan di akun Instagram @fitritash, Rabu kemarin saya hadir ke acara sharing session yang diadakan Ponds Age Miracle dan Clozette Indonesia di Hotel Veranda, Jakarta. Acara itu dipenuhi para mamah-mamah muda blogger yang hadir dengan sentuhan deep red: cerah, merona, dan bersinar.

Acaranya seru banget karena para Brand Ambassador Ponds Age Miracle ini cair banget ngobrolnya. Gak pake jaim-jam gimana gitu. Apalagi ada tutorial hijab kasual dari Jenahara dan Fenita Arie.

Yang bikin panik itu saat ada “scarf challenges”. Kami diajak mengkreasikan scarf yang tersedia sekreatif mungkin. Saya yang selama ini jarang memakai scarf agak bingung sih mau diapain. Akhirnya saya pakai buat jadi hiasan lengan. Biarpun sempet bingung tapi seru karena games ini ada hadiahnya! (tetep)

Bukan itu aja. Ada games melukis pouch bersama @idekuhandmade. Saya yang memiliki bakat gambar pas-pasan ini tiba-tiba merasa menjadi seniman. Berasa kembali ke masa SD dahulu, hehe..

OKE BALIK LAGI KE KULIT YA!

(fokus.. fokus.. fokus..)

Mendapat kulit menawan di usia rawan memang penuh trik dan intrik. Dari sharing session kemarin, banyak inspirasi yang bisa saya bawa pulang. Dan biar gak mubazir, saya juga mau membagikan CARA MERAWAT KULIT SUPAYA TETAP #NEVERSTOPGLOWING DI USIA 30-AN:

#1 MEMBUAT MANAJEMEN WAKTU YANG BAIK

Mengurus keluarga di tengah kesibukan memang gak mudah, Apalagi anak mulai sekolah. Mesti mikirin gimana anak pulang pergi dari rumah ke sekolah. Jadi sebaiknya kita bikin perencanaan harian. Kalau semua sudah terstruktur maka kita gak kerepotan sendiri. Nah, akhirnya masih ada waktu juga buat ngurusin kulit kita untuk tetap…

Percayalah gaes.. semua ini balik lagi ke masalah disiplin.

Gak perlu rutin rajin perawatan ke dokter muka (kecuali memang ada masalah khusus), yang penting memakai produk perawatan anti-aging dengan rutin.

Pakai day cream di pagi hari dan night cream di malam hari. Ingat ya.. saat mengaplikasikan krim, sebaiknya membersihkan kulit wajah dulu.

Biarpun sampai rumah maunya langsung loncat ke kasur, tapi tahan dulu!

Karena sisa make up di wajah itu yang di bawa tidur itu sumber petaka. Biarpun diserang rasa lelah, ada baiknya membersihkan wajah dahulu dan dilanjutkan mengaplikasikan krim malam.

Ingat.. cantik itu memang perlu usaha.

#2 MINUM AIR PUTIH YANG CUKUP

Biarpun kesannya klise, tapi saya gak bosen ngoceh masalah hidrasi ini. Bahkan saat saya menjalani puasa pun, tetap rutin minum air putih minimal 2,5 liter atau 8 gelas sehari. Dehidrasi ini bukan hanya kesehatan kulit yang terganggu, tapi juga kesehatan organ penting dalam tubuh.

Ternyata Mbak Fenita penganut disiplin minum air putih juga. “Kalau dulu mungkin masih sedikit cuek, saat memasuki usia 40 sudah gak bisa lagi.” Katanya.

Dan memang saya juga merasa kalau lagi kurang minum air putih kulit dan bibir menjadi lebih kering, Apalagi kalau lagi kena AC terus. Dan kulit yang kering ini bisa berlanjut ke keriput. Serem, kan!

#3 MENJALANI POLA HIDUP YANG SEHAT

Makanan dan rutinitas kita juga berpengaruh pada tubuh. Kulit juga bagian dari tubuh. Orang yang rutin berolahraga bisanya lebih terlihat awet muda. Saya masih ter-wow-wow lihat Fenita Arie secara langsung. Aduh mukanya awet muda banget. Pasti rajin olahraga juga..

#4 MEMILIH PRODUK PERAWATAN KULIT YANG SESUAI

Banyak produk perawatan, tapi bagaimana memilih produk yang tepat untuk kulit kita?

Yuk, lebih teliti lagi saat membeli. Selain harga, mestinya kita juga aware sama kandungan dari produk yang ingin kita beli.

Untuk usia 25 tahun ke atas, sebaiknya mulai memilih perawatan yang bisa merangsang regenerasi kulit. Seperti Retinol-C Complex dalam Ponds Age Miracle Day Cream, yang fungsinya melepaskan kekuatan bahan aktif Retinol pada lapisan kulit sehingga kulit kita lebih tetap bersinar dan jauh-jauh dari kerutan.

Nah, masalah penuaan kulit ini kan juga bisa disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet. Jadi untuk krim yang dipakai di pagi dan siang hari sebaiknya mengandung SPF (Sun Protection Filter) supaya lebih terlindungi. Bahaya banget kan kalau kulit kita gak ada perlindungan sama sekali.

Maka itu krim perawatan wajah yang dipakai di siang hari dan malam hari itu berbeda. Yang saya tau, produk Ponds Age Miracle yang Day Cream sudah disertai kandungan SPF 15 PA++. Kandungan ini untuk melindungi dari UVA dan UVB yang bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan beresiko penuaan dini.

Sedangkan untuk Night Cream, sudah tidak ada kandungan SPF lagi. Ibaratnya “Ngapain sih pake payung di dalem rumah?.”, karena di malam hari kan gak ada matahari. Kulit kita lagi gak butuh SPF. Ponds Age Miracle Night Cream justru memiliki kandungan Retinol-C Complex yang lebih tinggi, sehingga fungsi untuk regenerasi kulit lebih besar. Maka itu sayang banget kalau sampai kelewat krim malemnya.

#5 JANGAN LUPA BAHAGIA

Ini bukan ngomong asal. Karena stres memang turut berperan membuat kulit kita tampak kusam dan terjadi penuaan.

“Menjalani hari-hari dengan stay positif. Kebahagian berawal dari pikiran.”

-Jenahara

Be grateful and time doesn’t stop you to #NeverStopGlowing.

3 Alasan Cewek Suka Olahraga Perlu Waxing

20170405_164607-01

Beauty is pain. Begitu suara hati saya yang menguatkan diri sendiri supaya mau untuk waxing. Perlahan saya mencoba menutup mata dan bersiap-siap untuk teriak (jika diperlukan) tapi ternyata…

“Eh, udah selesai?”

Begitu yang saya rasakan ketika merapikan alis saat #Waxtimeparty di WaxTime, Rumah Cisanggiri, Jakarta Selatan. Termpat waxing yang nyaman dengan coffee shop yang instagramable di lantai bawahnya. Ternyata wax itu ada macam-macam, ada jenis soft wax dan hard wax. Yang saya coba ternyata termasuk jenis hard wax, tidak memerlukan jeritan fals dari pita suara. Painless formula. Kalau yang dikenal dengan rasa sakitnya itu ternyata beda lagi, yang terbuat dari cairan gula atau disebut soft wax. Setelah merasakan wax alis itu ternyata gak selama nunggu wasap centang biru, maka saya…

lanjut ke brazilian waxing! (Loh kok malah jadi doyan)

Proses pelapisan sebelum unwanted-hair pada alis diangkat
Proses pelapisan sebelum unwanted-hair pada alis diangkat

Saya memang bukan mahluk yang banyak bulunya. Ya ini salah satu yang saya syukuri karena memang risih dengan adanya bulu di badan. Saya kira ini cukup untuk menjadi alasan gak perlu waxing. Sampai akhirnya sadar kalau bagian yang tidak terlihat juga perlu mendapat perhatian. Kemudian lebih rajin mencukur unwanted-hair di bagian sensitif.  Siapa sih yang gak mau bagian terpentingnya bersih tanpa bulu? Mumpung alis sudah rapih, maka saya pun mau yang bagian itu bersih juga. Ternyata sensasi dibersihkan di area ini berbeda dengan alis. Lumayan lah agak narik napas dikit. Bukan karena sakit banget sih, tapi lebih ke arah KAGET. Ya namanya juga bagian sensitif, teman-teman..

20170405_151858-01
Alisnya udah mumpuni belum, Ibu-ibu?

Untuk wanita yang aktif dan suka olahraga memang disarankan untuk waxing. Apalagi jika mau berlari jarak jauh, para lelaki pun biasanya mulai mencukur bulu-bulu di kaki. Berlari itu perlu kenyamanan dan terkadang rambut pada tubuh ini salah satu yang mengganggu. Untuk wanita lebih banyak lagi alasannya untuk menghapus bulu pada tubuh. Apalagi jika memang hobi berenang dan memakai swimsuit yang cantik, membersihkan kulit dari bulu-bulu yang tidak diinginkan sudah menjadi hal yang wajib. Tapi bukan cuma soal “demi cantik”, berikut alasan lainnya kenapa wanita aktif dan penggiat olahraga sebaiknya memilih waxing:

MENGHEMAT WAKTU

Jarak saat diangkatnya rambut pada tubuh hingga kembali tumbuh lebih lama dibanding jika kita mencukur. Karena kalau mencukur biasa rambut yang terangkat tidak sampai akarnya, berbeda dengan wax. Tidak perlu lama-lama di kamar mandi untuk ritual mencukur. Lebih baik waktunya buat luluran, kan? Ini menekankan untuk yang suka olahraga outdoor. Biasanya menebus rasa bersalah karena panas-panasan dengan merawat kulit. Apalagi jadwal latihan kan biasanya sudah menyita waktu harian, jadi pilihan waxing cocok buat yang aktif berolahraga. Gak banyak buang waktu. Oiya, saya brazilian waxing di WaxTime gak sampai 30 menit sudah selesai. Ditambah wax alis ya pas lah setengah jam. Dan jangka waktu untuk rambut-rambut ini kembali tumbuh lumayan lama. Tiap orang mungkin beda-beda. Saya sih 2 minggu. Ini untuk tumbuh barunya ya, bukan sampai lebat.

WaxTime termasuk jenis hard wax yang memiliki formula painless. Bahan dipanaskan di alat khusus agar tidak mengeras.
WaxTime termasuk jenis hard wax yang memiliki formula painless. Bahan dipanaskan di alat khusus agar tidak mengeras.

LEBIH BERSIH

Bukan hanya tentang kulit mulus, tapi juga kebersihan. Cantik tapi kalau gak bersih agak gimana gitu ya. Apalagi saat keringetan dan bulu-bulu kita ikut basah, pasti terasa gatal kan ya. Ini juga yang membuat banyak pelari yang mencukur bulu di tubuhnya menjelang race. Makanya saya memilih untuk tidak memelihara unwanted-hair. Terkait kebersihan, waxing tetap menjadi pilihan. Saat bulu kita diangkat, kulit mati pun ikut terangkat. Waxing juga memiliki efek exfoliating. Oleh karena itu pasca wax biasanya kulit terasa lebih halus, kan?

ENJOY WORKOUT WITHOUT WORRY

Saat perform butuh fokus dan konsentrasi. Kita tidak mungkin fokus jika terjadi ketidaknyamanan. Malas juga kalau lagi lari terasa gatal di area tertentu karena campuran keringat dan bakteri di bagian bulu yang basah. Ganggu banget, kan! Untuk olahraga seperti bersepeda biasanya memakai pakaian berbahan spandex yang ketat. Rambut di tubuh dengan pakaian yang ketat bukan paduan yang pas. Makanya banyak cyclist banyak yang mencukur bulunya sebelum race. Demikian juga pelari dan perenang. Lagi berenang tapi gak pede karena hadirnya unwanted-hair yang gak cihuy kalau dilihat orang lain. Jadi dengan melakukan waxing minimal mengurangi bibit-bibit ketidaknyamanan. Nyaman kan membuat kita lebih percaya diri. Ini berlaku juga untuk hal lainnya di luar kegiatan berolahraga, seperti persentasi atau saat mengajar. Setuju?