#FITnFasting: 10 KM Pertama Mampir di Bulan Ramadan

IMG_20160622_063048

Saat menjadi salah salah satu pembicara dalam Pecha Kucha Jakarta Vol 25 “Let’s Get Physical”, saya bertemu banyak teman-teman dari cabang yang berbeda, yaitu salah satunya taichi, lari, dan martia arts. Saat selesai acara saya ngobrol sebentar dengan Chaidir Akbar, seorang penggiat trialthon. Tiba-tiba ditanya “Kamu suka lari?” kemudian saya menggeleng. Tapi sejujurnya saya sangat ingin sekali menjawab: “Ya!”. Ehe ehe ehe..

Selang beberapa hari, Mas Chaidir (Duh, sejujurnya aku gak tau panggilannya apa) mengirim pesan via whatsapps. Nanya sedikit tentang yoga dan apakah yoga bisa meningkatkan performa untuk lari? Saya bisa menjawab hanya berdasarkan artikel-artikel yang saya baca. Sempat juga menulis yoga untuk pelari. Akan tetapi saya sendiri belum pernah eksplorasi sendiri. Di sini awal cerita..

Impulsif Daftar Pelatihan Lari

Selang beberapa minggu kemudian, teman saya Nita Sellya mengunggah info pelatihan lari bersama Matias Ibo. Entah kenapa saya secara impulsif langsung daftar. Iya, benar-benar daftar. Saya texting Kak Neil dan langsung transfer biaya latihan sebulan. Latihannya setiap selasa dan kamis di GBK jam 7 malam. Saya langsung hadir!

Sebenarnya saya masih sibuk untuk latihan yoga persiapan event International Yoga Days di JNICC tanggal 18 Juni 2016 di GBK. Hari awal latihan untuk lari pertama kali saya jalani dengan ngos-ngosan. Saya berangkat menuju JNICC sorenya untuk latihan yoga. Sampai di tempat latihan yoga pukul 4.30. Saat adzan maghrib latihan yoga pun break dulu. Waktunya berbuka puasa dan menikmati takjil. Ya, selama latihan saya hanya buka dengan snack dan buah. Setelah itu kembali latihan kembali. Karena punya rencana aka lari, maka saat sudah pukul 6.45 saya bergegas ke GBK. Ngebut.

Saat sampai GBK saya langsung menelepon Kak Neil. Ternyata yang ikut latihan banyak dan memang dari komunitas lari Run For Indonesia. Duh, aku lumayan minder. Ternyata Matias Ibo-nya tidak bisa hadir jadi kami hanya latihan lari bersama.

Sejujurnya saya tuh gak tau siapa itu Matias Ibo. Saya juga bukan pelari dan belum pernah ikut race apapun. Lari biasanya standar keliling komplek. Malam itu Rutenye GBK – Plaza Senayan – Sevel Bulungan – Wijaya – Gunawarman – SCBD – GBK. Kira-kira jarak 8 km. Untuk yang belum pernah lari jarak jauh apalagi ikutan race, ini sesuatu yang wow buat saya!

Awalnya saya kira saya tidak akan sanggup ikut lari seperti ini, tapi ternyata lancar (meski mau mati!) sampai finish. Napas lumayan bisa stabil, tetapi stamina pada kaki masih lemah. Ya biasanya kan kaki tidak terlalu banyak movement saat yoga. Sekalipun ada tapi ruangnya hanya seputar matras. Yang menghibur adalah ketika selesai teman-teman lari pada menyemangati. Apalagi Koh Willy (Founder RFI) bilang “Cara lari kamu udah benar. Kamu udah bagus kok. Kalau sering latihan nanti akan berkembang. Pokonya jangan jadi kapok.”. Kata-kata itu lumayan menyemangati banget. Dan teman-teman runners sangat ramah dan open untuk pemula seperti saya.

Karena kesibukan latihan yoga, saya absen di latihan berikutnya. Akan tetapi tetap latihan sendiri dengan muter-muter di GBK. Awalnya hanya sampai 3 miles, kemudian 5 miles. Seminggu kemudian kembali latihan bareg lari. Sehari sebelumnya sudah pemanasan 5 miles. Saat sebelum mulai latihan bareng-bareng saya pemanasan dulu lari sekitar 1,25 miles di GBK. Akhirnya lanjut dengan rute hampir sama dengan sebelumnya, tetapi sempat mampir ke Taman Ayodya.

Setelah Berbagai Cobaan Menghadang Akhirnya…

Dari semangat banget, semangat aja, sampai “ini ada berhentinya gak sih?”. Aduh, sumpah cape banget!

Paha kanan sempat tegang. Saat di Senopati paha sudah tidak mampu berlari. Kalau dipaksain sih gakmakin gak beres, jadi saya tinggalkan gengsi dan yaudah deh jalan aja!

Sebenarnya saat di tengah perjalanan juga sudah merasa “Duh, kayanya gak sanggup deh!”. Saya ingat ketika itu masih 3 miles pertama. Dan mau kraiiii!

Setelah sampai SCBD saya kembali berlari kecil. . Dalam pikiran ini masih terbesit “Jangan sampai latihan ini sia-sia! Jauh loh dari Bekasi ke GBK!”Ternyata motivasi dari dalam ini lumayan besar juga.

Setelah cobaan demi cobaan menghadang akhirnya…

Ternyata puasa bukan bikin badan lemes, tapi sebaliknya. Aku merasa semakin fit banget. Alhamdulillah walaupun sempat gejala flu dan kehujanan berkali-kali tapi sampai sekarang masih sehat. Biarpun takaran makan sedikit, tetapi jadwal sahur selalu DIPAKSAIN melek dan makan. Biar cuma sesuap dua suap, yang penting makan buah dan minum air putih yang cukup agar tetap fit saat puasa.

Cetaphil Cleanser Cocok untuk Pecinta Olahraga dan Travelling

DSC08842_1-01(1)

Aktivitas sehari-hari selain mengasuh dua anak, saya juga mengajar yoga dan lumayan rajin olahraga. Apalagi lagi seneng-senengnya ikut lari-larian dan taekwondo (meski masih pemula banget), yang menyelip di antara jadwal yoga harian. Tiap hari tidak mungkin tidak berkeringat. Namanya juga wanita, maunya tetap terlihat fresh biarpun sehari-hatinya sering berkeringat. Apalagi pekerjaan saya yang menjadi instruktur yoga, diperlukan wajah yang tetap segar terus saat dilihat murid dan orang lain. Menjaga kebersihan kulit wajah itu sudah dasar banget untuk terlihat cantik. Sebagus-bagusnya kosmetik, kalau dasarnya tidak terawat pasti hasilnya tidak maksimal.

Maka itu sehari-hari pasti selalu sedia pembersih wajah. Apalagi saya memang selalu bawa toilet kit dan segala perlengkapan yoga atau olahraga di mobil agar niat olahraga gak batal. Sering cuci muka biasanya berbanding lurus dengan wajah yang mengering. Jadi memang harus mencari pembersih wajah yang sangat lembut dan cocok untuk kulit saya yang dasarnya memang kering. Bukan itu saja, tapi juga bisa membuat wajah yang awalnya penuh dengan keringat (dan kadang debu) menjadi bersih dah fresh kembali. Daripada nanti jadi keliatan kucel, kan?

Membersihkan wajah sehabis yoga
Membersihkan wajah sehabis yoga
Kulit wajah yang habis keringetan langsung bersih lagi
Kulit wajah yang habis keringetan langsung bersih lagi

Pengalaman Pertama Mencoba Cetaphil Gentle Cleanser

Waktu mau mencoba Cetaphil Gentle Cleanser for all skin types sempat ragu apakah sabun ini akan membuat wajah kering? Jujur, saya itu paling takut merusak kulit dengan bahan-bahan kimia yang keras. Jadi saya coba dulu di kulit tangan.

img1467009329874
Tiga langkah mengetes Cetaphil di kulit tangan

Jadi pas diolesin ke tangan teksturnya gel yang transparan. Tidak berbau jadi dipastikan tidak menggunakan pewangi. Lalu saya seka pakai kapas basah dan pas dikeringkan hasilnya gak terasa kering. Saking lembutnya kayanya bisa dipakai untuk kulit sensitif.

Untuk kulit saya yang kering sangat bersahabat. Jadi tiap mau bersihin wajah setelah yoga dan olahraga gak takut untuk membuat kulit kering. Pembersih ini banyak direkomendasikan oleh para Dermatologist. Kandungan  ternyata memang tidak seperti sabun wajah umumnya. Ini adalah pembersih wajah yang tidak berbahan sabun, jadi memang aman untuk kulit sensitif sekalipun.

Cetaphil Gentle Cleanser Sahabat Olahraga dan Travelling

Toilet Kit yang harus dibawa setiap berpergian
Toilet Kit yang harus dibawa setiap berpergian

Thank God! Cetaphil Gentle Cleanser ini juga kemasannya simpel dan praktis. Nyaman untuk dibawa kemana-mana tanpa takut akan tumpah. Membuka dan mengaplikasikannya juga sangat mudah. Bisa aku bawa kemana-mana di dalam travel kit (yang memang selalu dibawa kalau mau yoga atau olahraga dan travelling). Dalam satu botol ini aku bisa melakukan banyak hal, sebagai berikut:

  1. Sebagai pembersih wajah

Saya kan punya kulit yang normal cenderung kering. Kalau memakai produk yang salah maka beresiko kering mengelupas. Pernah juga malah jadi tumbuh jerawat, padahal aslinya jarang tumbuh jerawat. Ternyata dari pemakaian selama dua minggu kulit tidak bermasalah. Cetaphil Gentle Cleanser dengan soap-free formula, jadi membuat kulit tetap lembut dan menjaga kelembapan alami kulit.

Cara pemakaian: Ada dua cara, yaitu membilasnya dengan air atau tanpa air. Karena saya orangnya senang yang praktis, jadi lebih memilih untuk membilas dengan air. Setelah mengusapkan lembut dengan cara memutar pada area wajah, yaitu pipi, dagu, hidung, kening, kemudian dibilas dengan air. Keringkan dengan cara ditekan-tekan dengan handuk kecil secara lembut. Untuk tanpa air, lakukan dengan cara yang sama di awal akan tetapi saat membilasnya gunakan handuk lembut/kapas yang diusap pada seluruh area wajah.

  1. Sebagai penyempurna make up remover

Banyak produk pembersih muka tapi keampuhan mengangkat sisa makeupnya rendah. Saya mencoba membersihkan sisa makeup dengan Cetaphil Gentle Cleanser ini dan hasilnya sangat memuaskan. Kulit terasa bersih dan juga tetap lembut. Formulanya mampu membersihkan tanpa menyumbat pori-pori.

Cara pemakaian: Tuangkan sedikit baby oil atau virgin coconut oil (VCO) ke kapas dan usapkan pada wajah untuk membersihkan make up. Jangan bilas dengan air. Untuk mengangkat sisa make up dengan sempurna maka bersihkan lagi dengan Cetaphil Gentle Cleanser dengan mengusapkannya lembut pada wajah. Bilas dengan kapas atau handuk basah, atau bisa membasuhnya dengan air dan keringkan dengan handuk kering.

  1. Sebagai eye remover

Para wanita pasti akrab dengan eye remover untuk membersihkan sisa make up pada mata, termasuk eye liner dan maskara serta membersihkan sisa lipstik. Cetaphil Gentle Cleanser mampu membersihkan riasan mata, termasuk waterproof make up. Karena formulanya yang sangat lembut dan soap-free, rasanya seperti memakai sabun bayi. Tidak membuat efek pedih pada mata.

Cara pemakaian: Usapkan lembut pada masing-masing kelopak mata, dan bersihkan dengan kapas.

  1. Sebagai facial scrub tanpa membuat iritasi

Bagaimana sebuah pembersih wajah yang halus bisa memberikan efek scrubbing? Dengan capuran bahan alami lain seperti oatmeal mentah dan gula, Cetaphil Gentle Cleanser ini bisa membuat kulit seperti habis scrubbing. Kulit menjadi lembut dan lebih cerah, karena dapat mengangkat kulit yang kering dan mati. Seperti yang sudah ditulis pada nomer 1, pembersih ini formulanya lembut sehingga kemungkinan iritasi pada kulit sangat kecil.

Cara pemakaian: Campurkan Cetaphil Gentle Cleanser dengan oatmeal mentah dan gula, usapkan pada wajah dan leher. Sama seperti kita menggunakan scrub pada umumnya. Kemudian bilas dengan air dan keringkan dengan handuk kering.

  1. Sebagai pembersih kuas kosmetik

Selain  menjaga kebersihan wajah, tidak lupa membersihkan kuasnya. Salah satu pemicu jerawat adalah kuas yang kotor. Untuk membersihkan kuas kosmetik memang harus berbahan lembut, makanya banyak yang menyarankan dengan shampo bayi. Karena cleanser ini formulanya lembut, maka bisa juga untuk membersihkan all the make up brushes.

Cara pemakaian: Oleskan Cetaphil Gentle Cleanser pada kuas, ratakan dengan lembut. Kemudian bilas dengan air dan keringkan.

  1. Sebagai pembersih matras yoga

Ini bagus banget sih untuk membersihkan matras. Matras yoga tidak boleh dicuci dengan asal-asalan karena akan merusak bahannya. Tapi kayanya sayang ya Cetaphil-nya. 😀

Cara pemakaian: Tuangkan Cetaphil Gentle Cleanser ke dalam botol spray yang berisi air. Lalu kocok hingga cairannya larut. Takarannya disesuaikan dengan besar botolnya, tidak perlu terlalu banyak. Semprotkan pada matras yoga. Lalu bersihkan dengan lap kanebo basah.

Saya banyak banget ilmu baru tentang perawatan wajah di Cetaphil Indonesia. Kalau bergabung sekarang banyak info penting tentang perawatan wajah dan produk-produk Cetaphil dan berkesempatan mendapat HADIAH juga. Seru banget kan bisa membawa pembersih wajah komplit hanya dengan satu botol. Praktis.

Kalau mau mencoba sabun wajah ini bisa mampir ke drug store terdekat seperti Century, Guardian, Watson. Ada juga di Kemchick, Grand Lucky, dan Food Hall. Hati-hati untuk pembelian online, karena keasliannya belum terjamin. Setau saya sih masih belum dijual online.

Oiya, ini ada tip cara merawat kulit dari Chetaphil:

 

Selamat mencoba!

#FITnFasting: Puasa, Latihan Yoga, dan International Yoga Days 2016

DSC_4448

Pada 18 Juni kemarin diselenggarakan International Yoga Days (IDY) di Gelora Bung Karno, Jakarta. kegiatan yoga massal tersebut dipimpin oleh guru yoga dari Jawaharlal Nehru Indian Cultural Center (JNICC) -di bawah naungan Kedutaan India- yaitu Arun Yevle. Didampingi oleh selebritis yang juga seorang instruktur yoga, yaitu Anjasmara. Walaupun kondisi hujan, tetapi yang datang ke event tersebut ternyata cukup banyak.

Banyak yang heran mengapa perayaan IYD di Jakarta tanggal 18 Juni, sedangkan tanggal IYD sesungguhnya adalah 21 Juni. Saya menebak-nebak mungkin masalah perizinan atau biar tepat saat weekend. Sampai sekarang tidak menemukan jawaban pasti. Hanya Tuhan dan pihak Kedutaan India lah yang tahu.

IMG-20160618-WA0001
Selesai yoga di IYD dalam konsisi hujan

Perjuangan Balik IYD: Puasa dan Latihan

Sebagai bagian dari member JNICC terkadang saya ikut berpartisipasi dalam acara-acara yang dibuat oleh JNICC, salah satunya IYD ini. Tiba-tiba Ibu Windhy -teman sekaligus guru saya- mengirim pesan via chat messenger. Saya diminta latihan di yoga centre untuk perform pra event IYD. Jadi kami member IYD membantu JNICC dan Kedutaan India untuk sosialisasi event IYD tanggal 9 Juni di FX Sudirman.

Akhirnya saya kembali datang ke JNICC, meskipun sudah kira-kira sebulan tidak datang latihan di sana. Jadwal latihan bertepatan dengan bulan ramadan. Yang memberatkan justru bukan karena harus yoga selama puasa, tetapi mengatur jadwal. Rata-rata dari member kan memang karyawan, atau pengajar yoga. Jadi memang harus benar-benar mengatur jadwal agar tidak bentrok.

Kami mulai latihan  pukul 4 sore hingga kira-kira pukul 7 malam. Lokasi latihan di JNICC, yaitu Jl Patra Kuningan VIII. Untuk saya yang di Bekasi harus berangkat minimal satu jam sebelumnya. Di bulan ramadan ini arus jalanan sangat padat karena beberapa kantor pulang cepat.

Hampir setiap hari saya merasakan buka di tempat latihan. Saya membawa bekal untuk berbuka yang praktis, yaitu anggur. Entah itu cukup atau tidak untuk lambung saya, hehe..

Ternyata Vierra -teman sekaligus leader di tim- mempersiapkan banyak sekali untuk buka puasa. Ada es kelapa, salad buah, dan gorengan. Itu lumayan cukup untuk kami. Entah untuk yang lain ya..

Setiap hari buka puasa di tempat latihan rasanya bercampur aduk. Kadang merasa ngenes karena jauh dari rumah, tapi juga senang karena bersama-sama teman-teman yoga yang lain.. Kami bisa berbagi makanan (yang lumayan sehat) dan juga saling verbagi cerita.

Sempat terkejut karena dikabarkan tidak jadi perform di FX, karena alasan renovasi. Padahal setiap hari sudah didedikasikan untuk acara tersebut. Kabarnya juga muncul H-1. Sangat dadakan sekali. Tapi ternyata kami akan tetap tampil di Gandaria City tanggal 12 Juni. Latihan pun tetap jalan tapi harus ganti personil karena tidak bisa ikut pada tanggal tersebut. Ganti peserta berarti bertambah lagi jadwal latihan hahaha..

Tips Tetap Fit Saat Puasa

Selama latihan alhamdulillah tidak merasa lemas atau sakit sama sekali. Padahal porsi makan sahur dan buka tidak terlau banyak. Bahkan saya masih sempat lari di GBK pasca latihan yoga. Mungkin cara di bawah ini memang jitu untuk bisa tetap FIT:

1. Minum air putih yang cukup

Air putih ternyata sangat berpengaruh untuk ketahanan tubuh. Jika kita dehidrasi maka akan terasa lemas. Di postingan sebelumnya saya menulis TipsTetap Fit Selama Bulan Puasa dengan Air Putih. Itu memang benar-benar saya aplikasikan dan terasa sekali manfaatnya.

2. Makan buah-buahan saat sahur dan berbuka puasa

Menurut Dr. Pauline -seorang ahli gizi- makan buah sebelum imsak dapat membuat puasa kita lebih tahan menahan lapar dan tidak lemas. Buah dan sayur juga makanan yang tinggi serat sehingga pencernaan kita pun tetap lancar dan baik untuk usus.

3. Tidak minum teh dan kopi saat sahur

Minuman berkafein dapat memicu kita untuk sering buang air kecil. Jika cairan banyak terbuang maka tubuh kan dehidrasi, dan kita pun akan mudah haus. Untuk sahur lebih baik fokus pada air putih. Teh dan kopi tetap dapat dinikmati saat buka puasa.

3. Pilih waktu sore untuk yoga ataupun olahraga

Olahraga di pagi hari beresiko mudah terasa haus karena kita mengeluarkan keringat dari masih awal hari. Sedangkan kita masih harus melalui hari yang panjang. Lebih baik save energi kita untuk dapat melakukan aktivitas seharian. Olahraga sore bisa menjadi pilihan karena dekat dengan jam berbuka, sehingga kita bisa menggantikan cairan yang terbuang dengan cepat.

Namaste!

 

Garage Sale for Charity dari #buibuksocmed

Hai!

Tanggal 26 februari ini saya dan teman-teman dari @buibuksocmed mau mengadakan Garage Sale for Charity. Semua hasil penjualannya 100% untuk disumbangkan ke Yayasan Yatim Piatu Fatahillah, Cinere. Waktunya pukul 14.00-18-00 di Twin House, Jl. Cipete Raya no.48 Fatmawati Jakarta Selatan.

Kalau kamu sempat cari-cari, bisa intip bagaimana kondisi yayasan yatim piatu tersebut. Pokonya sangat membutuhkan bantuan. Mungkin kami tidak bisa memberikan materi yang besar, tetapi kami berinisiatif menjual barang-barang bekas pakai dan yang baru milik pribadi yang hasilnya untuk disumbangkan. Apa saja yang dijual bisa intip di akun  instagram @buibuksocmed. Boleh banget sekalian follow juga, hehe..

Garage-Sale-IG-e-Flyer-1

Sekilas Tentang @buibuksocmed

Oiya, mungkin masih pada bingung apa itu @buibuksocmed?

Awal mulanya ya memang dari media sosial. Berawal dari Path, Saya, Novandria , dan Milly ngobrol panjang di path. Obrolannya sangat ibu-ibu, yaitu anak. Kalau punya balita kan memang ada aja masalahnya, dan para ibu ini memang butuh sharing untuk masalah begini.

Akhirnya kami sepakat membuat whatsapps group @buibuksocmed yang waktu itu namanya masih “mamah-mamah social media”. Kami mengundang beberapa teman dari list kontak, yaitu @falla_adinda, @chachathaib, @rrdk_, @NitaSellya, @AstRidNoe, @ChicMe, @myARTasya, @TikaBanget, @elwa, dan @SabaiX. Iya, masih sedikit. Masih takut orang-orang risih diundang di chat group ibu-ibu yang ngobrolin anak ini. Sehari-hari pun isi chatnya sepi. Nongol kalau ada yang nanya soal anak aja.

Di sini semua member group dijadikan admin. Jadi, semua member bebas invite siapa aja. Syaratnya ya harus sudah punya anak. Karena memang bahasan utamanya adalah anak. Semakin banyak member semakin luas juga topik obrolannya. Masalah ibu-ibu itu ternyata bukan cuma anak, tetapi jauuuuuuh lebih luas lagi. Kami juga manusia.

Total member sekarang ada 61 orang. Background-nya beragam. Ada dokter, penulis, blogger, announcer, social media strategist, make up artist, stylist, dan lain-lain. Yang pasti kami semua adalah kaum ibu rumah tangga. Acara Garage Sale for Charity ini adalah program pertama kami supaya group ini juga bukan cuma bahas anak dan gosip, tetapi juga untuk masalah sosial.

Sampai jumpa di Garage Sale for Charity!

Cara Indah Beramal dengan #BerbagiSenyum

Senyum adalah cara sederhana untuk bahagia. Hanya dengan tersenyum tapi kita bisa memercikan rasa bahagia untuk diri sendiri dan orang lain.

Pada pekan lalu saya hadir di acara konferensi pers kampanye #BerbagiSenyum. Pasangan Andien Aisyah dan Irfan Wahyudi (Ippe) sebagai Brand Ambassador LISTERINE® sharing tentang manfaat tersenyum pada konferensi pers kampanye #BerbagiSenyum. Andien mengatakan bahwa berbuat kebaikan dari hal yang paling kecil, yaitu dengan tersenyum. Senyum bentuk beramal yang paling sederhana dan tidak mengeluarkan uang. Sangat inspiratif!

Saya memang sangat mengidolakan Andien sih. Cantik, suaranya bagus, rajin olahraga, dan hidupnya kayanya sehat banget. Everyone stunned by her flawless outlook, voice, and gestures. Setuju, gak?

Ikutan #BerbagiSenyum

Masih bingung dengan kampanye #BerbagiSenyum? Sederhana kok. Jadi ini adalah kampanye positif dari LISTERINE® dan Smile Train Indonesia untuk mengajak kita berbuat kebaikan dengan tersenyum. Caranya bagaimana?

Dengan mengunggah foto ke www.berbagisenyum.co.id atau ke media sosial (twitter dan Instagram). Tidak lupa untuk menyertakan tagar #BerbagiSenyum dan mention akun @ListerineID. Sederhana, kan?

berbagi-senyum57617b5d565aa
Foto #BerbagiSenyum di berbagisenyum.co.id

Biarpun terkesan sangat sederhana tapi dampak untuk yang membutuhkan sangat besar. Seperti yang dikatakan oleh S.H. Kumaladewi (Senior Professional Marketing Manager PT Johnson & Johnson Indonesia), bahwa dengan senyuman kita yang diunggah ke website LISTERINE® dan media sosial maka kita juga membantu berdonasi untuk merealisasikan operasi anak-anak Indonesia dengan bibir sumbing agar dapat lebih percaya diri dan tersenyum lebar.

Di bulan yang baik ini sepertinya pas sekali untuk berpartisipasi hal yang baik. Walaupun hanya tersenyum kita bisa “menularkan” orang lain untuk tersenyum. Dengan mengunggah foto #BerbagiSenyum maka kita juga ikut berpartisipasi dalam memberi support untuk mereka. Wih!

Cara beramal sederhana dengan #BerbagiSenyum

Saya semangat banget jadi bagian dari #BerbagiSenyum. Beramal jadi sangat mudah dan menyenangkan. Dengan ini kita turut membantu mengubah hidup anak-anak dengan bibir sumbing. Cara saya untuk memberikan senyuman terbaik di #BerbagiSenyum adalah:

  1. Menjaga kebersihan mulut untuk senyum yang menawan.

Rasa percaya diri membuat senyum lebih oke. Semenjak lebih rajin untuk menjaga kebersihan mulut, rasa percaya diri pun meningkat. Menjaga kebersihan mulut tidak cukup hanya dengan menyikat gigi, karena hanya membersihkan 25% di mulut. Sempurnakan dengan berkumur.

Sekarang produk LISTERINE® yang baru, yaitu LISTERINE® Zero ini favorit saya banget karena rasanya lebih lembut, tapi daya ampuhnya tetap tajam. Mampu membunuh 99,9% kuman penyebab bau mulut. Mulut jadi terasa nyamang banget.

  1. Senyum yang ikhlas

Percaya gak kalau senyum yang ikhlas dan dipaksakan itu beda? Kalau senyumnya ikhlas maka waktu dilihat orang lain juga akan terbawa aura positifnya. Bahagia adalah cara untuk dapat tersenyum ikhlas. Bahagia ini bukan berarti harus memiliki materi yang berlebih, tapi dengan bersyukur. Bukan mau ceramah, tapi ini saya alami sendiri. Mengusahakan mensyukuri apa yang didapat dari sekecil mungkin.

  1. Upload foto senyum terbaik

Karena sudah merasakan rasa nyaman di mulut dan di hati maka senyum pun lebih lepas. Langsung klik www.berbagisenyum.co.id dan unggah foto senyum yang paling oke.

_20160616_100422(1)

Ada istilah jika berbuat kebaikan jangan nanggung. Biar support-nya lebih maksimal, tidak lupa untuk mengunggah di media sosial. Cuma posting foto dan pakai tagar #BerbagiSenyum serta mention @ListerineID.

  1. Selesai!

Katanya kan senyum itu ibadah. Mumpung lagi Ramadan yang katanya pahala kita dilipatgandakan maka ini saya anggap sebagai bentuk ibadah yang paling sederhana dan menyenangkan di bulan suci ini. Yuk, kamu ikutan juga!