“Memang Purwakarta bagus ya, Fit?”
Pertanyaan banyak teman setelah melihat banyak postingan #PesonaPurwakarta di media sosial. Saya juga dulu masih berpikiran yang “Emang di sana ada apa ya? Tempat wisata yang cukup dikenal adalah Waduk Jati Luhur. Naik perahu untuk merasakan menyantap ayam goreng dan sambal dadakan di tengah rumah makan yang mengapung di atas air. Lalu selain itu?
Saat keluar dari pintu tol Sadang, saya melihat daerah yang dahulu masih dalam bagian Karawang ini tidak banyak yang terasa berubah. Cara menikmati perjalanan masih dengan skrol-skrol Twitter dan Instagram. Sesekali membahagiakan lidah dan perut dengan snack yang dibeli di Rest Area KM 19. Sampai kemudian saya melihat banyak patung-patung yang berjejer di pinggir jalan.
Purwakarta sekarang dikenal dengan kota seribu patung. Kota yang dulu saya anggap biasa sekarang lebih artistik. Ditambah lampu-lampu jalan dengan nuansa heritage. Belum lagi lampion-lampion yang terurai di atas menambah kecantikan kota ini.
Kota yang nyaman adalah kota yang ramah untuk para pejalan kaki. Sore adalah waktu terbaik untuk berjalan kaki menikmati taman. Dari mulai Taman Maya Datar yang terdapat banyak gazebo dan bangku taman untuk duduk-duduk santai. Taman ini saya akui salah satu taman yang cantik dengan hiasan air mancur dan jembatan kecilnya.
Dengan berjalan kaki kita bisa sampai ke Kawasan Taman Situ Buleud. Kalau sore banyak warga yang berlari mengelilingi area luar taman ini. Tidak hanya lari, ada juga yang bersepeda hingga bermain skateboard.
Perjalanan tiga hari saya kemarin merobohkan anggapan bahwa Purwakarta ini ‘biasa aja’. Salah banget kalau ada yang masih menganggap kota ini terbelakang. Di bawah ini tempat-tempat di Purwakarta yang lumayan kekinian dan kamu harus mampir:
TAMAN AIR MANCUR SRI BADUGA
Sebagian dari kita banyak yang tahu. Saat upacara peresmiannya saja ramai di beberapa media, bahkan tayang live di stasiun TV juga. Antusias masyarakat sangat tinggi untuk menyaksikan air mancur yang disebut terbesar se-Asia Tenggara. Bahkan banyak yang dari luar daerah sengaja ke Kota ini hanya untuk sekadar menebus rasa penasaran. Termasuk saya.
Air Mancur ini berdiri di Kawasan Wisata Situ Buleud. Kalau mau melihat pertunjukkan air mancurnya jangan pas hari kerja ya! Karena hanya dibuka di hari sabtu dan dibuat 3 sesi. Beneran deh, air mancurnya keren banget! Mungkin menjadi ikon baru kota ini. Bukan hanya air mancur yang biasa ada di taman-taman kota atau halaman depan gedung, tetapi ini berupa semburan air yang menari dengan iringan lagu dan cahaya laser warna-warni. Bukan air mancur mini tetapi berada di area seluas kurang lebih 1.8 hektar. Disekelilingnya terdapat bangku yang memuat sekitar lima ribu penonton. Gak heran kalau semua orang berebut untuk bisa menyaksikan pertunjukan ini. Oiya, pertunjukan ini GRATIS!
MUSEUM BALE PANYAWANGAN DIORAMA
Tolong jangan tutup page ini gara-gara saya menyebut museum!
Kalau kamu menganggap museum itu membosankan mungkin harus diingat-ingat lagi kapan terakhir kali mampir? Sekarang banyak museum dengan suguhan teknologi, termasuk Museum Bale Panyawangan Purwakarta. Saat baru masuk sudah disuguhkan buku interaktif yang menceritakan tentang sejarah tatar sunda. Kalau kamu malas membaca jangan kawatir, ada sajian berupa audio juga. Jadi untuk anak-anak atau orang dewasa yang agak malas membaca tetap mendapatkan cerita berupa suara dan didukung oleh gambar tersedia sebagai pendukung cerita.
Kita juga bisa jalan-jalan keliling Purwakarta secara virtual dengan mengayuh sepeda. Dilengkapi dengan layar lebar sebagai visualisasi kota ini. Dengan mengayuh sepeda ontel yang statis ini, pengunjung seakan-akan sedang bersepeda di jalanan Kota Purwakarta.
Lumayan banyak informasi tentang Purwakarta, misalnya foto-foto Purwakarta tempo dulu. Jika tadi di atas saya menggambarkan Taman Air Mancur Sribaduga, di sini saya justru melihat penampakan taman ini saat masih sebuah danau. Tinggal klak klik layar dan gambar pun muncul. Masa yang gini dibilang kuno?
GALERI WAYANG
Sebauh museum tetapi disajikan dalam bentuk galeri. Tidak ada kaca-kaca yang membatasi pengunjung dan objek. Pengunjung dapat bebas meraba karya seni di dalam Galeri Wayang ini.
Kalau mau masuk ke sini, kamu memasuki kawasan Taman Maya Datar. Jujur aja, saya yang sebagai orang Bekasi lumayan iri di Purwakarta terdapat taman yang bagus banget dan bersih. Yang membuat lumayan terkejut ternyata masih di dalam komplek Pendopo Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Saat memasuki galeri yang memiliki komsep hitam putih, pengunjung dapat melihat aneka wayang di Indonesia. Wayang Golek, Wayang Kulit, Wayang Klitik, Wayang Wong, Wayang Betawi, dan jenis wayang lainnya tersusun cantik dan siap untuk menjadi objek foto pengunjung. Bukan hanya itu, pengunjung dapat melihat dan meraba sendiri relief kayu.
Sebagai museum yang eksis di tahun 2017 tentunya sudah dilengkapi sajian layar interaktif. Ada pilihan cerita Ramayana dan Mahabrata. Di layar akan menggambarkan cerita yang kita inginkan. Namanya juga Galeri wayang, jadi penggambarannya berbentuk atraksi wayang. Menarik sih!
RESORT GILI TIRTA KAHURIPAN
Awalnya yang ada dalam bayangan saya adalah hanya sebuah taman dengan aneka buah dan bisa kita makan. Soalnya ada patung berbentuk durian dan manggis. Memang benar sih, tapi sayangnya saat saya ke sana tidak sedang dalam musim durian. Ya saya juga gak makan juga sebenernya. Baru mencium aromanya saja bisa muntah, ehehe..
Ternyata ada kolam renangnya juga. Biasanya kolam renang di kawasan seperti ini biasa banget. Agak kotor dan bentuk yang biasa aja. Ekspetasi saya memang sengaja diset tidak ketinggian. Biar cita-cita aja yang tinggi.
“Eh kok bagus!”
Cinta pada pandangan poertama. Airnya biru muda dengan background langit menjadikan tempat ini sungguh instagramable. Apalagi Berada di kawasan bukit dan kita seakan-akan berada di ujungnya. Tapi saya sarankan jangan ke sini sendirian. GAK ADA YANG MOTOIN!
BUKIT PANENJOAN
Sekilas tempat ini hanya wisata alam biasa. Saat memasuki kawasan ini terlihat sebuah perkebunan teh. Menyenangkan sih dapat menghirup aroma teh di suatu ruang hijau. Tapi sebagai anak (yang mengaku) muda merasa tidak ada yang terlalu istimewa.
Sampai akhirnya saya dan teman-teman berjalan lebih jauh lagi. Lupa menghitung berapa jaraknya karena kami sibuk menikmati pemandangan sambil dipandu oleh bapak lurahnya langsung. (Fyi, Pak Lurahnya masih muda dan ganteng loh!)
Sampai kita menginjak jembatan yang terbuat dari kayu dan bambu. Saya masih bingung menyebutnya apa ya. Karena jalur ini dibuat di atas kawasan kebun teh ini tetapi menapak lebih tinggi karena dibuat jalur yang seakan-akan menjadi jembatan.
Ada spot andalan untuk berfoto. Membuat kita seakan-akan berada di atas ketinggian dengan layar langit. Di bawahnya pemandangan hijau bukit-bukit yang berada di sekitar itu. Cocok deh buat posting di Instagram!
Gak heran kalau tempat ini lumayan lebih dikenal karena postingan di Instagram. Padahal dibuatnya belum lama. Atas inisiatif anak-anak muda di wilayah itu. Mereka menginginkan tempat ini memiliki bantak spot untuk foto. Sekarang sudah lumayan banyak pengunjung. Bahkan dibatasi hanya 40 orang saja. Buat mengurangi resiko kelebihan kapasitas. Jadi kalau kamu ke sini ajak teman-teman atau keluarga dan puas-puasin memperbanyak stok foto. Waktunya dibatasi hanya 20 menit. Semoga dengan postingan ini di sini bisa dibaca dan dikunjungi lebih banyak lagi ya!
Sebenarnya masih banyak lagi tempat-tempat Purwakarta yang wajib kamu kunjungi. Saya juga mengunjungi tempat pembuatan keramik Plered waktu menjelajah kota ini. Tapi highlight kekinian saya persembahkan untuk tempat-tempat di atas. Biar menambah kesan kekinian jangan lupa mampir ke Stasiun Kopi. Memang berada dekat dengan stasiun. Ada bebarapa menu yang dijadikan teman sore kamu.
Makasih banyak buat Kementrian Pariwisata yang mengajak saya untuk melihat Purwakarta sebagai bagian dari #PesonaIndonesia. Buat teman-teman yang jadi penasaran dengan wajah Purwakarta masa kini, silakan mampir!