Alasan Berlari: Menghindari Diabetes dengan Latihan Aerobik

Mendung. Pilihan pagi ini menikmati kopi, roti gandum, dan sedikit merenung.

Di saat orang-orang sibuk mikirin jadwal liburan, pagi ini saya sibuk memilih jadwal race dalam satu tahun ke depan. Ibu-ibu macam apa ini!

Sebenarnya di akhir tahun 2019 menyisipkan resolusi untuk tahun 2020 ini. Saya mau nyoba lagi marathon. Dipikir-pikir, lumayan lama juga saya rest dari jarak lari yang panjang. Terakhir kali tuh tahun 2017. Lama, kan?

Cuma pelari amatir sih. Harus tetap ‘fun’ tapi tetap dedicated.

Bikin target itu bisa dibilang biar lebih seru aja. Apalagi jarak marathon. Persiapannya panjang dan banyak yang mesti dijalanin.

Pola latihan lebih banyak di zona moderat, namun sekitar seminggu sekali atau dua kali diseleingi dengan latihan lari cepat (interval run).

Persiapan race itu semacam project tahunan yang memerlukan manajemen yang baik. Dari mulai program latihan, ngatur pola makan, ngatur jam tidur, ngatur anggaran. Sampai postingan di sosmed aja saya atur. Cuma omongan netizen aja yang gak mungkin saya atur. ;p

Tanpa kerasa semua ini jadi suatu pola dan ternyata membuat hidup saya jadi lebih baik. Jadi lebih gak mudah sakit dan stres. Dan yang paling menyenangkan: Berat badan tetap stabil.

“Keep trying to STAY ACTIVE, because that’s one of many prescription to STAY HEALTHY”

Memang sih olahraga belum tentu menjamin hidup kita lebih sehat. Tapi dengan tidak berolahraga ya pasti lebih gak sehat lagi.

Banyak penyakit yang sumbernya karena kita kudang gerak dan beresiko obesitas. Pola hidup sehat ngaruh banget ke badan. Salah satunya diabetes Tipe 2.

Saya bukan ahli kesehatan, tapi gapapa ya ngomongin diabetes. Kali aja yang baca tulisan ini jadi lebuh aware lagi.

Diabetes Tipe 2 adalah kondisi di mana kadar gula dalam darah melebihi nilai normal. Hormon insulin adalah hormon yang membantu gula (glukosa) masuk ke dalam tubuh untuk diubah menjadi energi.

Jadi pola hidup dan pola makan benar-benar berpengaruh untuk mencegah atau mengatasi diabetes. Setelah baca-baca dari berbagai sumber, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

  • Stay Active

Olahraga bisa membuat peredaran darah lebih lancar. Untuk penderita diabetes disarankan melakukan latihan aerobik seperti jalan kaki, lari, renang, bersepeda yang dilakukan dengan intensitas rendah namun rutin. Biar bisa konsisten dan happy bgejalaninnya, lakukan olahraga yang kita suka. Apapun itu ya..

  • Menjaga Pola Makan

Dalam pencegahan atau menghadapi diabetes sangat perlu dalam memperhatikan kadar gula darah. Jadi disarankan untuk memilih pola makan terapi nutrisi medis. Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang bergizi dengan rendah lemak dan kalori.

Untuk karbohidrat disarankan memilih karbohidrat kompleks seperti jagung, nasi merah, ubi, oatmeal, dan sereal dari biji-bijian utuh.

Sayuran hijau seperti brokoli dan bayam yang dikukus serta buah-buahan yang kaya serat juga baik dikonsumsi.

Untuk protein bisa memilih ikan segar seperti tuna dan salmon.

  • Istirahat yang cukup

Nah, yang ini juga penting tapi seringkali dilupakan. Kurang tidur bisa membuat metabolisme tubuh tidak berjalan dengan baik dan memicu stres. Maka itu kurang tidur juga disebut penyebab obesitas dan beresiko terjadi masalah kesehatan.

Manfaat Lari untuk Proteksi Diri dari Diabetes

Untuk teman-teman yang baru mau mulai olahraga, mulai dari yang ringan dulu. Kalau mau berlatih lari, jangan langsung lompat ke jarak marathon. Mulai dari yang intensitasnya rendah. Jogging 30 menit misalnya.

Durasi 30 menit kalau dilakukan dengan rutin hasilnya kerasa banget kok. Untuk cara berlari, bisa dimulai dengan pace rendah atau yang nyaman.

Menurut artikel yang saya baca di halodoc, dalam sebuah penelitian dalam Journal of American Medical Association mengatakan bahwa kombinasi aerobik dan latihan beban bisa memotong gula darah sebanyak 34% bagi penderita diabetes Tipe 2.

Semakin saya tau soal diabetes Tipe 2 ini, semakin saya ingin  tetap konsisten di per-lari-an ini. You know what…

Berlari dengan rutin dapat mengurangi faktor risiko kardiovascular, mengontrol berat badan agar tidak terjadi obesitas, meningkatkan sensitivitas insulin sehingga dapat mengontrol level gula darah.

Saya juga sempet baca suatu artikel di halodoc.com tentang lari dan diabetes Tipe 2 ini. Dalam sebuah penelitian dalam Journal of American Medical Association mengatakan bahwa kombinasi aerobik dan latihan beban bisa memotong gula darah sebanyak 34% bagi penderita diabetes Tipe 2.

Dengan berolahraga maka peredaran darah kita semakin lancar dan kadar gula darah juga jadi bisa lebih terkontrol. 

Live Helathier Lives

Ngomong-ngomong lari dan diabetes, saya jadi ingat event lari Sun Life Resolution Run yang diadakan di ICE BSD pada Januari lalu. Ajang lari ini diselenggarakan setiap awal tahun dalam menggalakkan kampanye #LiveHealthyLives dari PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia), yaitu mengajak masyarakat dan komunitas untuk membangun hidup yang lebih sehat dan melawan diabetes.

Lebih dari 2.500 peserta dari beragam usia berpartisipasi dan turut berkontribusi mewujudkan resolusi hidup sehat bersama Sun Life Indonesia.

Tak hanya lari bersama, Sun Life secara simbolis juga menyerahkan donasi senilai Rp850.000.000 yang akan dimanfaatkan untuk mendukung edukasi, pencegahan, dan peningkatan kualitas hidup para penderita diabetes di Indonesia.

Dana ini merupakan hasil akumulasi dari kegiatan ‘Sun Life Virtual Charity Run’ yang sebelumnya digelar pada November hingga Desember 2019, biaya pendaftaran ‘Sun Life Resolution Run 2020’, dan juga dana hibah dari perusahaan. Donasi ini menjadi bagian dari komitmen Sun Life secara global untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengurangi risiko terkena diabetes.

Sun Life Resolution Run 2020 merupakan puncak dari rangkaian kampanye #LiveHealthierLives. Acara ini menjadi lebih istimewa, karena Sun Life Resolution Run hadir dengan skala yang lebih besar, dan membawa dampak positif yang lebih baik bagi masyarakat.

Kita tidak akan tahu penyakit apa saja yang bisa muncul, namun kita bisa mencegahnya untuk menjalani pola hidup yang sehat.

Saya cuma mau ingetin teman-teman untuk lupa untuk mengecek kesehatan secara rutin. Kalau memang ada riwayat masalah kesehatan, semakin cepat terdeteksi semakin cepat untuk dapat ditangani.

Tiga elemen yang diperlukan oleh tubuh kita: sehat fisik, sehat mental, dan juga sehat finansial. Ketiganya sangat penting dan saling berkaitan sebagai bentuki proteksi kesehatan. Setuju, kan?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.