Senyum Adalah Cara Sederhana Untuk Bahagia

DSC_2490

Senyum.

Cara bahagia paling sederhana. Tapi terkadang kita mencari-cari alasan untuk bisa tersenyum. Hal yang spontan dan paling indah yang bisa dilakukan manusia adalah tersenyum.

Saat pengalaman ke India kemarin, ada pelajaran berharga yang saya dapat dari anak-anak kecil yang setiap hari saya jumpai. Saat hari pertama tiba di India, saya berpapasan dengan beberapa orang anak kecil. Ketika itu jam makan siang. Saya berjalan menuju arah dapur. Ketika melihat saya -yang wajahnya asing bagi mereka- mereka langsung tersenyum.

Anak kecil hanya mengikuti hati mereka. Tidak perlu memilih kepada siapa harus tersenyum. Atau perasaan malu jika senyum tak terbalas.

Dengan pakaian sederhana mereka menyapa saya “Whats is your name?” dengan memamerkan gigi seperti iklan pasta gigi.

My name is Fitri. From Indonesia.

Mungkin kata “Indonesia” agak sulit diucapkan karena asing bagi mereka. Beberapa kali mereka mencoba mengulangi yang saya katakana tapi terdengar salah hehe..

Tapi mereka tidak lantas pergi. Justru semakin banyak yang mendekati saya. Ketika saya mengambil aba-aba untuk mengambil gambar, mereka sekejap tersenyum. Ternyata mereka menyukai apa yang saya bawa.

Wah, mudah sekali ya membuat orang tersenyum. Kamera!

Saat saya sampai dapur, teman-teman saya yang juga peserta TTC berkaca-kaca. Rupanya mereka terharu melihat cara anak-anak kecil yang sekolah di sekitar Ashram ini makan. Jadi, Ashram tempat kami tinggal berada di lingkungan sekolah. Masih yayasan yang sama. Anak-anak kecil ini setiap jam makan siang makan di suatu tempat yang sudah disediakan. Makanannya gratis hasil dari donasi. Tapi…

Sangat seadanya.

Setiap anak sudah dapat jatah. Yang terlihat hanya nasi dan kuah. Tetapi mereka makan dengan lahap.

Saya tidak suka menunjukkan kesedihan. Saya yakin mereka tidak membutuhkan air mata. Mereka membetuhkan senyuman kita. Saya masuk ke ruangan tempat mereka makan dan mengeluarkan kamera.

Kemudian apa yang terjadi?

Ruangan riuh. Saya melihat wajah-wajah bahagia. Ya. Karena kamera.

Saya bukan orang yang pandai di bidang fotografi. Kamera hanya untuk sekadang dokumentasi pribadi. Tapi di hari itu saya menemukan “The Magic of Camera”. Mereka tidak peduli wajahnya terlihat gendut, atau kusam, atau berminyak. Mereka hanya suka wajahnya ada dalam kamera.

Saya menanyakan apakah mereka bahagia? Mereka mengangguk (dengan ala India). Saat mereka tersenyum saya pun ikut tersenyum. Padahal cuaca sedang sangat panas.

Senyum juga menular.

Efek saat saya tersenyum adalah ada rasa lega di dalam hati. Perasaan bahagia. Tidak perlu rumit mencari alasan untuk bisa tersenyum. Saya tersenyum karena saya bahagia. Titik.

Sudahkah kamu tersenyum hari ini?

DSC_2488DSC07709DSC_2702

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.