Di awali dengan melihat satu foto yang diambil saat sesi yoga dan terlihat di dalam foto itu saya sedang mengajar dengan smartphone dalam genggaman. Seperti biasa, saya pasti akan unggah ke akun instagram saya yaitu fitritash, dan memberi menuliskan “smartphone is my truly best friend”.
Saya akui ketika dalam kelas yoga pasti smartphone saya letakkan pada samping matras. Kira-kira mengapa ya? Sambil mengingat-ingat lagi mengapa saya seakan tidak bisa terlepas dari benda yang satu itu, jadi saya menguraikannya satu per satu:
1. Melihat Waktu
Ini yang paling penting. Saya harus tahu jam berapa saya mulai dan pada jam berapa harus selesai. Dalam satu sesi yoga 90 menit, saya akan memecahnya menjadi:
10 menit untuk sesi “opening” – 15 menit untuk sesi “warming up asanas” – 30 menit “main asanas” – 15 menit untuk “cooling down asanas” – 20 menit untuk “Pranayama dan Relaxation”
Walaupun ini tidak menjadi patokan utama, tapi setidaknya durasi sesi yoga tidak melenceng terlalu jauh dari apa yang sudah direncanakan. Bisa saja lebih atau kurang lima hingga sepuluh menit, asal jangan sampai lebih sampai lima jam.
2. Melihat yoga sequence yang ditulis pada “Note”
Sequence adalah hal yang penting sebelum melakukan yoga. Ibaratnya sarapan, kita harus sudah mempersiapkan apa yang kita makan dan nilai gizi apa yang ingin dipenuhi saat itu. Walaupun saya telah menyusunnya dalam Microsoft Excel untuk yoga sequence versi lengkap, tetapi saya tulis lagi point-pointnya di “note” yang ada pada smartphone. Jaga-jaga kalau lupa saat di kelas. Bisa disebut “contekan”.
3. Mendengar musik instrument untuk yoga
Saat melakukan yoga terkadang kita membutuhkan suara-suara yang membuat pikiran menjadi tenang dan memberi kenyamanan. Jika pada alam bebas orang bisa langsung mendengar suara ombak atau kicauan burung, jika dalam ruang tertutup kita harus menciptakan suasana-suasana itu. Untuk ini sesi yoga sering diiringi musik-musik lembut. Jika dahulu orang menggunakan suara dari kaset atau CD, sekarang kita bisa tinggal klik di app yang bisa di unduh di smartphone.
4. Menggunakan aplikasi untuk yoga
Biasanya ini dilakukan untuk yoga sendiri di rumah. Saya sendiri jarang menggunakannya karena lebih suka membuat sequence sendiri. Tapi ini mungkin bisa menjadi acuan mengapa smartphone dibutuhkan saat yoga? Karena mendukung sekali untuk latihan yoga.
5. Foto
Ada istilah “Apalah hidup ini tanpa selfie”. Saya termasuk yang suka mengabadikan moment sehari-hari. Fitur “camera” pada smartphone mambantu saya memenuhi kenarsisan yang mungkin sudah akut. Sebelum mulai sesi yoga foto, sesudah sesi yoga pun foto.
Disclaimer: Jika sedang mengajar tidak akan senarsis ini kok. Foto sendiri biasanya dilakukan saat tidak dalam kelas mengajar.
6. Foto (2)
Saat mengajar terkadang saya meng-capture pesertabyang sedang melakukan asanas. Bisa untuk kebutuhan upload di sosial media atau untuk dokumentasi sendiri. Biasanya peserta pun senang melihat dirinya difoto saat yoga. Nah, untuk itu smartphone harus selalu di dekat saya.
7. Posting di Sosial Media
Apalah gunanya selfie jika tidak di-share. Setelah foto, tidak lupa diposting di path, instagram, twitter. Tentunya dengan tujuan mendapat “like” atau “love”. Namanya juga hidupndi era digital. Tapi ini hal positif kok. Beberapa teman saya akhirnya pada tertarik ikut yoga karena postingan-postingan saya ini.
Nah, smartphone benar-benar penting kan?