5 Cara Merawat Kulit Wajah di Usia 30-an


Drama hidup perempuan usia 30 ke atas itu memang bukan lagi sibuk ngejar dosen pas bimbingan skripsi atau galau putus dari pacar, tapi sudah ke level ngeliatin cermin tiap pagi buat ngecek ada keriput atau engga. Sungguh ini juga DRAMATIS.

Usia 30-an, kejayaan kulit kita mulai menghadapi hambatan. Regenerasi kulit tidak sebaik usia remaja yang tetap lancar walaupun effortless ngerawatnya. Proses regenerasi kulit yang terhambat ini bikin  kulit terlihat kusam dan ujung-ujungnya muncul garis-garis halus.

 

Belum lagi jaringan kolagen berkurang yang membuat elastisitas kulit melemah.

Maka itu..

sesibuk apapun..

cobalah untuk tetap menjaga masa emas kulit kita ini.

(ngomong sama cermin)

Tapi memang kesibukan seringkali menjadi penghambat. Umur 30 itu usia di mana perempuan sibuk mengurusi anak-anak yang masih pada kecil-kecil dan juga pekerjaan yang (alhamdulillah) lagi awur-awuran.

Belum lagi yang pecicilan kaya saya ini. Udahlah ngaku sibuk tapi nambahin lagi pake ngikut berbagai race. Masalahnya, kalau udah daftar event lari atau triathlon, ya pasti udah mulai sibuk latihan juga.

LALU GIMANA DONG BIAR KULIT TETAP GLOWING DI USIA 30-AN?

Seperti menjaga kesehatan buku rekening, menjaga kesehatan kulit pun perlu perencanaan. Untuk menghindari kulit kusam penyebab keriput pada kulit, mulailah melakukan perawatan dari usia 25 tahun ke atas.

Kata-kata di atas hasil terinspirasi dari Jenahara Nasution, designer muda yang juga Brand Ambassador Ponds Age Miracle:

“Saya merawat kulit dengan perawatan anti-aging dari usia 25. Karena mestinya sudah menyiapkan kulit untuk menuju lebih tua.”

Penjelasan Jenahara tentang merawat kulit serupa dengan Brand Ambassador Ponds Age Miracle lainnya, yaitu Fenita Arie dan Sabai Morscheck. Mbak Fenita berpendapat bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati.

“Jika kita terlambat (merawat kulit), menyesal kemudian (saat usia 30 tahun ke atas).” Ujar Fenita Arie.

Loh, kok kenapa tiba-tiba bisa ngobrol-ngobrol dengan Jenahara Nasution, Fenita Arie, dan Sabai Morscheck? Apakah tetanggan?

Sayangnya enggak gaes…

Jadi gini..

Seperti postingan di akun Instagram @fitritash, Rabu kemarin saya hadir ke acara sharing session yang diadakan Ponds Age Miracle dan Clozette Indonesia di Hotel Veranda, Jakarta. Acara itu dipenuhi para mamah-mamah muda blogger yang hadir dengan sentuhan deep red: cerah, merona, dan bersinar.

Acaranya seru banget karena para Brand Ambassador Ponds Age Miracle ini cair banget ngobrolnya. Gak pake jaim-jam gimana gitu. Apalagi ada tutorial hijab kasual dari Jenahara dan Fenita Arie.

Yang bikin panik itu saat ada “scarf challenges”. Kami diajak mengkreasikan scarf yang tersedia sekreatif mungkin. Saya yang selama ini jarang memakai scarf agak bingung sih mau diapain. Akhirnya saya pakai buat jadi hiasan lengan. Biarpun sempet bingung tapi seru karena games ini ada hadiahnya! (tetep)

Bukan itu aja. Ada games melukis pouch bersama @idekuhandmade. Saya yang memiliki bakat gambar pas-pasan ini tiba-tiba merasa menjadi seniman. Berasa kembali ke masa SD dahulu, hehe..

OKE BALIK LAGI KE KULIT YA!

(fokus.. fokus.. fokus..)

Mendapat kulit menawan di usia rawan memang penuh trik dan intrik. Dari sharing session kemarin, banyak inspirasi yang bisa saya bawa pulang. Dan biar gak mubazir, saya juga mau membagikan CARA MERAWAT KULIT SUPAYA TETAP #NEVERSTOPGLOWING DI USIA 30-AN:

#1 MEMBUAT MANAJEMEN WAKTU YANG BAIK

Mengurus keluarga di tengah kesibukan memang gak mudah, Apalagi anak mulai sekolah. Mesti mikirin gimana anak pulang pergi dari rumah ke sekolah. Jadi sebaiknya kita bikin perencanaan harian. Kalau semua sudah terstruktur maka kita gak kerepotan sendiri. Nah, akhirnya masih ada waktu juga buat ngurusin kulit kita untuk tetap…

Percayalah gaes.. semua ini balik lagi ke masalah disiplin.

Gak perlu rutin rajin perawatan ke dokter muka (kecuali memang ada masalah khusus), yang penting memakai produk perawatan anti-aging dengan rutin.

Pakai day cream di pagi hari dan night cream di malam hari. Ingat ya.. saat mengaplikasikan krim, sebaiknya membersihkan kulit wajah dulu.

Biarpun sampai rumah maunya langsung loncat ke kasur, tapi tahan dulu!

Karena sisa make up di wajah itu yang di bawa tidur itu sumber petaka. Biarpun diserang rasa lelah, ada baiknya membersihkan wajah dahulu dan dilanjutkan mengaplikasikan krim malam.

Ingat.. cantik itu memang perlu usaha.

#2 MINUM AIR PUTIH YANG CUKUP

Biarpun kesannya klise, tapi saya gak bosen ngoceh masalah hidrasi ini. Bahkan saat saya menjalani puasa pun, tetap rutin minum air putih minimal 2,5 liter atau 8 gelas sehari. Dehidrasi ini bukan hanya kesehatan kulit yang terganggu, tapi juga kesehatan organ penting dalam tubuh.

Ternyata Mbak Fenita penganut disiplin minum air putih juga. “Kalau dulu mungkin masih sedikit cuek, saat memasuki usia 40 sudah gak bisa lagi.” Katanya.

Dan memang saya juga merasa kalau lagi kurang minum air putih kulit dan bibir menjadi lebih kering, Apalagi kalau lagi kena AC terus. Dan kulit yang kering ini bisa berlanjut ke keriput. Serem, kan!

#3 MENJALANI POLA HIDUP YANG SEHAT

Makanan dan rutinitas kita juga berpengaruh pada tubuh. Kulit juga bagian dari tubuh. Orang yang rutin berolahraga bisanya lebih terlihat awet muda. Saya masih ter-wow-wow lihat Fenita Arie secara langsung. Aduh mukanya awet muda banget. Pasti rajin olahraga juga..

#4 MEMILIH PRODUK PERAWATAN KULIT YANG SESUAI

Banyak produk perawatan, tapi bagaimana memilih produk yang tepat untuk kulit kita?

Yuk, lebih teliti lagi saat membeli. Selain harga, mestinya kita juga aware sama kandungan dari produk yang ingin kita beli.

Untuk usia 25 tahun ke atas, sebaiknya mulai memilih perawatan yang bisa merangsang regenerasi kulit. Seperti Retinol-C Complex dalam Ponds Age Miracle Day Cream, yang fungsinya melepaskan kekuatan bahan aktif Retinol pada lapisan kulit sehingga kulit kita lebih tetap bersinar dan jauh-jauh dari kerutan.

Nah, masalah penuaan kulit ini kan juga bisa disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet. Jadi untuk krim yang dipakai di pagi dan siang hari sebaiknya mengandung SPF (Sun Protection Filter) supaya lebih terlindungi. Bahaya banget kan kalau kulit kita gak ada perlindungan sama sekali.

Maka itu krim perawatan wajah yang dipakai di siang hari dan malam hari itu berbeda. Yang saya tau, produk Ponds Age Miracle yang Day Cream sudah disertai kandungan SPF 15 PA++. Kandungan ini untuk melindungi dari UVA dan UVB yang bisa menyebabkan kerusakan pada kulit dan beresiko penuaan dini.

Sedangkan untuk Night Cream, sudah tidak ada kandungan SPF lagi. Ibaratnya “Ngapain sih pake payung di dalem rumah?.”, karena di malam hari kan gak ada matahari. Kulit kita lagi gak butuh SPF. Ponds Age Miracle Night Cream justru memiliki kandungan Retinol-C Complex yang lebih tinggi, sehingga fungsi untuk regenerasi kulit lebih besar. Maka itu sayang banget kalau sampai kelewat krim malemnya.

#5 JANGAN LUPA BAHAGIA

Ini bukan ngomong asal. Karena stres memang turut berperan membuat kulit kita tampak kusam dan terjadi penuaan.

“Menjalani hari-hari dengan stay positif. Kebahagian berawal dari pikiran.”

-Jenahara

Be grateful and time doesn’t stop you to #NeverStopGlowing.

Tips Memilih Sunscreen untuk Pecinta Olahraga Outdoor

“Memangnya gak pakai sunscreen?’’

Sunscreen atau tabir surya adalah sahabat bagi pecinta olahraga outdoor. Jadi ya pasti pakai, tapi tidak menghindari potensi kulit saya menggelap.

Selama ini orang mengira fungsi sunscreen adalah untuk mencegah dari kulit yang menggelap akibat efek sinar matahari. Kebutuhan kulit terhadap sunscreen bukan hanya sekadar untuk kecantikan semata.

Saya berolahraga supaya sehat, jangan sampai karena ini malah terkena masalah-masalah kulit efek sengatan sinar ultraviolet. Efek terburuk dari paparan sinar matahari adalah kanker kulit. Untuk itu penggunaan sunscreen adalah salah satu cara yang wajib dilakukan sebelum terkena paparan sinar matahari.

Idealnya menggunakan sunscreen sekitar 20-30 menit sebelum berolahraga. Penggunaannya bukan hanya dalam cuaca panas. Dalam kondisi mendung berawan pun sebaiknya tetap terpakai. Sekitar 80% radiasi sinar ultraviolet dapat menembus awan, meskipun saat langit terlihat mendung.

MEMILIH SUNSCREEN UNTUK OLAHRAGA OUTDOOR

Pada tanggal 27 Juli kemarin, saya dan teman-teman influencer diundang ke acara “Tropcial Cruise ke Nusa Lembongan” dalam rangka launching Bali Breeze, sebuah produk yang diproduksi oleh PT Dion Farma Abadi, anak perusahaan dari Natasha Group.

Acara yang berlangsung di atas cruise tersebut menambah pemahaman saya tentang sunscreen yang baik. Menurut Ryu Deka, Marketing Manager Bali Breeze, produk ini memang dirancang dan diformulasikan berdasarkan pemahaman yang mumpuni mengenai formulasi dan solusi perawatan kulit serta perlindungan kulit dari sinar matahari di negara tropis yang bersinar hampir sepanjang 12 jam setiap harinya, sepanjang tahun.

Bali Breeze, meskipun merupakan produk lokal tetapi memiliki kandungan yang sangat dibutuhkan untuk para pecinta olahraga outdoor di iklim tropis ini.

Nah, saya jadi ingin membagikan tips memilih sunscreen bagi yang suka melakukan olahraga outdoor:

Mengandung SPF 50+

Sun Protection Factor (SPF) adalah komponen penting dalam efektivitas sebuah sunscreen. SPF ini mengacu ke jumlah proteksi dari sebuah sunscreen.

Sinar ultraviolet B (UVB) ini yang membuat efek “sunburn” terhadap kulit saat berjemur di bawah sinar matahari. Jadi SPF membuat kulit kita tahan lebih lama dari efek terbakar karena UVB ini.

Jika kita biasanya berada beraktivitas di luar ruangan sekitar 20 menit sebelum akhirnya kulit berubah kemerahan karena terbakar sinar matahari. Saat kita mengaplikasikan sunscreen dengan SPF 15, kita bisa 15 kali lebih lama sebelum terbakar. Jika mengandung SPF 50  berarti kulit kita dapat bertahan 50 kali lebih lama sampai akhirnya terlihat kemerahan karena terbakar.

Jenis kulit setiap orang berbeda. Untuk kulit asia yang berwarna sawo matang biasanya akan lebih mudah terbakar. Semakin tinggi SPF tentunya semakin bagus. Apalagi jika kita menghabiskan waktu berjam-jam di bawah sinar matahari.

Saat saya melihat kandungan SPF di Bali Breeze adalah 50+. Bali Breeze saat uji invivo mengandung SPF 125, akan tetapi menurut regulasi kandungan di atas 50 hanya ditulis 50+.

Mengandung PA++++

Apalah artinya SPF tinggi jika kandungan PA-nya kecil. Kandungan SPF untuk melindungi kulit dari UVB. Akan tetapi bagaimana perlindungan terhadap UVA?

Sinar ultraviolet A (UVA) dapat menembus lebih dalam  ke lapisan kulit di bawah epidermis (dermis), lapisan terdalam dari kulit. Paparan dari sinar ini dapat membuat kulit mengalamin penuaan dini. Resiko lebih besarnya sampai ke sistem daya tahan tubuh yang melindungi kulit dari kanker kulit.

Baik UVA dan UVB, keduanya memberi kontribusi buruk terhadap kulit, seperti penuaan dini, freckles, age spot, dan kerutan. Terlalu banyak terekspos sinar ultraviolet tanpa perlindungan UVA dan UVB beresiko terkena kanker kulit.

PA adalah perlindungan terhadap sinar UVA. Jadi saat mempertimbangkan membeli sebuah sunscreen, lihat pada labelnya. Selain melihat jumlah SPF, lihat juga jumlah PA-nya. Semakin banyak jumlah “+” berarti semakin baik perlindungannya terhadap UVA. Mulai sekarang lihatnya lebih teliti lagi, ya!

Tahan Terhadap Air (Water Resistant)

Saat berolahraga, keringat membuat lotion yang dipakai luntur. Untuk itu efektivitas perlindungannya pun sia-sia karena sudah tidak menutupi lapisan kulit lagi dengan baik. Untuk itu sunscreen yang diperlukan adalah yang tahan terhadap air.

Selain keringat, hujan juga bisa membuat sunscreen yang dipakai akan luntur. Selain panas, resiko dari olahraga outdoor adalah hujan. Hujan bisa membuat sunscreen yang dipakai luntrur, sedangkan sinar ultraviolet saat hujan tetap dapat menembus kulit.

Untuk olahraga air seperti berenang, sudah jangan ditanya lagi. Sudah pasti memerlukan sunscreen yang water resistant. Tetapi rata-rata sunscreen sudah tahan terhadap air.

Ada dua jenis sunscreen, yaitu “water resistant” dan “very water resistant”. Di dalam pilihan produk Bali Breeze, jenis SPORT sudah dilabeli “very water resistant”. Jenis ini memiliki daya tahan terhadap airnya lebih lama lama. Jika yang biasa bisa tahan selama 8 jam di dalam air, untuk jenis SPORT memiliki daya tahan yang lebih lama lagi.

Walapun tahan terhadap air dan keringat, sebaiknya mengulang pemakaian sunscreen setiap 2 jam sekali.

Tidak Mengandung Paraben

Paraben adalah zat pengawet yang digunakan dalam berbagai produk perawatan tubuh  untiuk mencegah pertumbuhan jamur, bakteri, dan mikroba lainnya. Bahan kimia penganggu endokrin ini dapat diserap melalui kulit, darah, dan sistem pencernaan.

Perawatan kulit yang mengandung  paraben memiliki banyak potensi resiko buruk terhadap kesehatan, seperti mengganggu kesuburan dan bahaya kanker kulit. Untuk itu dalam memilih produk perawatan kulit termasuk sunscreen, pilih yang tidak mengandung paraben.

Mengandung Perlindungan Tambahan untuk Perawatan Kulit

Kulit orang yang sering terkena sinar matahari tentunya harus lebih dijaga dibanding yang hanya berada di dalam ruangan. Masalah-masalah yang sering dihadapi bagi kita yang suka berolahraga outdoor adalah masalah kulit kering dan kusam.

Nilai tambah sunscreen adalah yang memproteksi radikal bebas dengan zat antioksidan. Melindungi kulit dari zat radikal bebas seperti kulit kering, kusam, penuaan dini, dan kanker kulit.

Disarankan untuk memilih sunscreen yang memiliki perawatan ekstra terhadap kulit. Seperti Bali Breeze yang mengandung Ektrak Edelweis sebagai Radical Protection Factor (RPF). Kandungan Repair Complex-nya dapat membantu mencegah terjadinya kerusakan kulit yang disebabkan oleh sinar UV.