Launching Indosat Ooredoo: Bagaimana melafalkan kata Indosat Ooredoo yang benar?

Bagaimana kamu menyebut kata “Ooredoo”?

Jika melafalkan huruf O seperti menyebut kata “Donat”, berarti kita temenan! Saya pun mengira pelafalannya adalah “Oredo”. Tanggal 19 November kemarin saya menghadiri acara peluncuran nama dan logo baru untuk Indosat. Jika kita terbiasa memanggil “Si Kuning”, sekarang mungkin harus berpikir dua kali karena warna merah kini berdampingan dengan warna kuning dalam satu logo. Kata pak Alexander Rusli–Presiden Direktur dan CEO PT Indosat–merah mewakili Ooredoo yang menjadi induknya. Kuning mewakili Indosat. Pemilihan warna ini karena diartikan penuh semangat sesuai brand yang diusung.

Lalu bagaimana melafalkan kata “Ooredoo” sebenarnya? Melafalkannya adalah “Uridu”. Pelafalan huruf U sedikit dipanjangkan. Jadi ingat bahasa arab ya? Memang benar! Kata pak Alex “Ooredoo itu dari Bahasa Arab, alif ro’ dal, yang artinya ‘aku ingin’ atau ‘saya mau’. Filosofi itu yang kita gunakan untuk lebih dekat dengan pelanggan. We have to treat customer as a friend, have to be fair, have to be friendly. Itu guidance untuk call center, galeri, dan lainnya,”.

Agak sulit ya, mungkin karna belum terbiasa. Ini juga yang menyebabkan masih ada nama Indosat di depannya. Brand “Indosat” sudah melekat oleh masyarakat Indonesia. Selama dua tahun Indosat memilih nama dan logo yang representatif,  dan akhirnya menggunakan nama Indosat Ooredoo.

Lalu apa bedanya dengan Indosat yang lama?

Sekarang ini di linimasa sudah ramai dengan #IndonesiaDigitalNation sebagai pergerakan untuk membawa Indonesia menuju telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, sesuai dengan visi Indosat Ooredoo. Untuk para pelanggan akan menyediakan layanan yang mampu menjawab kebutuhan digital pelanggan dengan program-program Indosat Ooredoo. Salah satu bentuk pelayannya adalah menyajikan paket data yang lebih simpel, agar masyarakat lebih mudah dalam menentukan pilihan. Untuk produk dan tarif disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.

Halo, Indosat Ooredoo!

Eits, jangan salah sebut ya. Pelafalannya harus  “Uridu”! U-nya agak panjang dikit.

4 Lagu di Konser Glenn Fredly yang Mengerti Wanita

Konser “Menanti Arah” dari Glenn Fredly sukses menyenangkan generasi 90an. Pada pembukaan konser di penonton sudah diajak bernostalgia cuplikan singkat lagu-lagu hit di era 90an seperti “Salah” dari Melly Goeslow, “Dan” dari Sheila on 7, dan lainnya. Selain terhibur dengan efek nostalgia, beberapa lagu yang dibawakan di konser tersebut juga menyenangkan wanita.  Seperti mewakili apa yang diinginkan wanita. Konser berdurasi 2 jam dan berisi 20 lagu. Ini dia 4 lagu yang saya nilai sangat mengerti wanita.

Cukup Sudah

“Cukup sudah” merupakan lagu pertama yang mengenalkan saya pada Glenn Fredly. Tentang seorang lelaki yang sudah dua tahun menyukai seorang wanita, yang selama ini memang dekat sebagai teman. Liriknya sangat mewakili keinginan wanita di masa pedekate.

Kau memang cantik dan juga lucu

Kau membuatku tidur tak tentu

Dua tahun ku menutup buku

Tiada yang lain, hanyalah dirimu

Wanita mana yang gak mesem-mesem kalau diginiin, kan?

Pantai Cinta

“Pantai Cinta” dibawakan oleh Glenn Fredly bersama Funck Section, band Glenn Fredly ketika masih mengenakan putih abu-abu. Jika “Cukup Sudah” berada di tahap pedekate dan akhirnya “nembak”, pada lagu ini menceritakan keduanya sudah pacaran. Lirik di bagian chorusnya seperti ini:

Kupeluk dirimu penuh kemesraan

Kita saling menyayangi

Bagaikan deru ombak yang menyatu

Takkan berakhir untuk selamanya

Di pantai cinta

Liriknya mewakili harapan wanita kepada pacarnya. Pas denger ini bawaannya pengen pelukan, kan?

Berakhir di Januari

Namanya juga pacaran, bisa jadi putus. Saya yakin bahwa umumnya wanita lebih menyukai mantan yang susah move on dibanding mantan yang kilat dapat pacar baru. “Berakhir di Januari” terbilang sukses. Pada masa itu rata-rata band cafe membawakan lagu ini, tanda sebuah lagu banyak di-request oleh pendengar.

Bukan salahmu

Apa dayaku

Mungkin benar cinta sejati

Tak berpihak pada kita

Si pencipta lagu ini tau banget perasaan cewek. Masih ingat istilah “wanita selalu benar” kan?

Pada Satu Cinta

Glenn menyebut banyak wanita yang menyukai lagu ini, berisi tentang kejujuran seorang lelaki. Penasaran? Coba deh cari liriknya di google!

Dibalik Wawancanda #brikpiknik

“Brikpiknik itu apa sih?”

Pertanyaan yang pertama saya dapatkan ketika menjadi salah satu mimin @brikpiknik. Waktu itu follower di @brikpiknik belum mencapai 100. Miminnya ada tiga, yaitu Deddy Avianto (Kepala sekolah), Abenk (Sebagai Mince), dan saya sendiri (Sebagai Minah).  Pertanyaan itu tidak langsung dijawab, tapi mengajak para penggiat sosial media untuk menyimak sendiri linimasa @brikpiknik. Deddy Avianto, atau akrab disapa “Omded” membuat sesi wawancanda dengan para peserta #brikpiknik yang sudah terpilih untuk meramaikan linimasa pra piknik. Selain itu supaya para peserta yang random bisa sekalian saling berkenalan. Setiap hari ada dua peserta yang menjadi mengisi wawancanda, dan diramaikan oleh peserta yang lain. Sesi terakhir baru Omded #brikpiknik dan Hera Laxmi Devi atau akrab disapa dengan Mbak Devi (Division Head of Digital Marketing PT Indosat Tbk) yang memecah rasa penasaran penggiat sosmed tentang #brikpiknik.

27dade0d96b8c365151051a627e30b79

Dinamakan wawancanda karena selalu ada canda dalam wawancara. Pada akhirnya ini menjadi ajang seru-seruan para peserta untuk saling berinteraksi, walaupun mungkin sebenarnya belum pernah ketemu bahkan belum saling mengenal. Wawancanda juga dibuat agar saat piknik terselenggara sudah tidak ada kekakuan lagi. Setelah wawancanda selalu ada kuis yang berkaitan dengan wawancanda. Ada voucher @indosatmania senilai 50.000 rupiah untuk 5 pemenang yang terpilih setiap harinya. Buat para kuis hunter, mereka pasti ready banget nih!

Pada awal-awal wawancanda mungkin follower belum terlalu paham tentang #brikpiknik. Tapi sudah ada bayangan jika #brikpiknik itu adalah kegiatan piknik karena topik wawancanda adalah persiapan peserta untuk piknik. Sampai pada sesi wawancanda dengan Omded dan Mbak Devi akhirnya makin terbuka dengan jelas apa itu #brikpiknik.

Jadi #Brikpiknik itu adalah kegiatan jalan-jalan yang juga sekaligus mengajak peserta untuk membuat konten kreatif yang disponsori @indosatmania. Oleh itu pesertanya terdiri dari Content Produser (Photografer, Videografer, Blogger) dan Influencer. Di sini juga pasti ada “Cah ayu”-nya yang membuat brikpiknik menjadi kemasan yang cantik. Setiap peserta dibekali minifig/brik untuk dikreasikan sebebas mungkin oleh peserta. Namanya juga “brikpiknik”, jadi seakan-akan brik yang sedang jalan-jalan. Brik ini juga menginterprestasikan setiap peserta.

eff09e165323cb2519553abd946714c0 (1)

Persiapan Wawancanda

Untuk memasangkan peserta di topik wawancanda sudah keahlian Omded. Dilihat jumlah impression yang tercapai sih Omded ini kayanya paling jago “jodoh-jodohin” peserta. Traffic-nya pun sesuai yang direncanakan. Tinggal bagaimana kerja keras mimin lainnya untuk menemukan jadwal yang tepat. Ada yang bisanya siang, ada juga yang bisanya malam. Namanya juga pesertanya random. Tapi kan harus barengan!

Di sini saya appreciate Abenk alias Mince yang dengan giat japri peserta satu per satu. Walaupun sudah dapat jadwal peserta, tapi para mimin tetap harus rajin mengingatkan lagi. Jadi, maapin ya kalau para mimin ini bawel japri kalian. Kitanya juga kan dibawelin Omded hehe..  (ups!)

Sebelum wawancanda dimulai biasanya kita “ingetin” lagi via whatsapp. Kalau belum centang biru biasanya mulai panik. Jalan yang harus ditempuh adalah langsung telepon. Nah, pernah pas ditelepon masih gak diangkat. Makin panik kan?

Beberapa menit sebelum wawancanda dimulai akhirnya yang bersangkutan balas whatsapp. Ternyata dia baru bangun sodara-sodara..

Bagaimana dengan draft pertanyaan?

Mince dan Minah sudah di-brief Omded tentang pertanyaan-pertanyaan untuk sesi wawancanda. Tapi tidak menjadi patokan baku. Ada improvisasi dari para miminnya. Biasanya kita juga mencari tahu dulu background dari peserta. Harus kepo dulu dengan googling sana sini untuk mendapat profil peserta. Bahkan Scrolling TL akun sosmednya. Walaupun aslinya belum kenal tapi harus sudah “sok kenal” dengan para peserta yang mau diwawancanda. Alhasil seperti yang sudah kalian lihat di TL. Lalu apakah semua berjalan sesuai draft?

Simak sendiri deh 😀

Di balik Wawancanda Tayang

Mungkin yang terlihat di TL adalah para mimin dan para peserta sedang duduk santai bermain henpon dengan menyeruput segelas es teh manis. Aslinya adalah kita harus pandai mengatur tangan bagaimana bisa tetap beraktivitas dan bisa juga tetap bermain hape. Jika sesi wawancanda pada jam makan siang mungkin tidak terlalu sulit karena bisa sambil duduk tenang ngetwit sambil menikmati makanan, tapi lumayan sulit jika berlangsung malam.

Belum tentu pada jam tersebut peserta sudah duduk santai di rumah. Ada yang diburu waktu mau menonton film di bioskop. Jadi pas lagi wawancanda dia dan mimin saling kejar-kejaran supaya wawancanda bisa selesai sebelum film dimulai. Sering juga saat wawancanda sebenarnya peserta sedang dalam perjalanan pulang. Misalnya dalam satu pertanyaan bisa lama menunggu jawaban. Mimin biasanya sudah mulai cerewet di whatsapp karena mengingat durasi.

“Kak, jawab pertanyaan yang ini kak”

“Iya maaf lama. Aku sambil nyetir”

Duaaar!

Itu hanya sebagian contohnya saja. Banyak yang lebih random. Lalu bagaimana dengan para mimin?

Sebelum dimulai biasanya Mince dan Minah sudah “lempar-lemparan” siapa yang mau menjadi interviewer utamanya. Kalau salah satunya lagi sibuk artinya yang satu lagi harus bisa meng-cover keseluruhan wawancanda. Dari mulai sesi wawancanda hingga sesi kuis. Misalnya Mince harus meeting, berarti Minah harus bisa pegang kendali semuanya. Dari mulai memberi pertanyaan, menyauti, retweet-in, dan memberi kuis. Sebaliknya pun begitu. Kalau Minah sedang mengajar, biasanya Mince yang memegang kendali wawancanda. Walaupun begitu pernah juga harusnya bagian Minah tapi Mince harus turun tangan karena pas jamnya sudah mulai tapi Minahnya masih belum lempar pertanyaan ke TL. Minahnya ngapain?

Minahnya lagi sibuk mencari spot asik untuk bisa duduk wawancanda sambil mengasuh anak. Iya, saya memang sedang berada di mall untuk mengasuh anak sendirian. Karena gak mungkin dorong stroller sambil ngetweet (bahaya, kan?) jadi buru-buru mencari coffee shop yang sinyalnya bagus.  Pas sudah kondusif baru melanjutkan yang sudah dimulai Mince. Apakah sampai di situ sudah aman? Ternyata coffee shop-nya bersebrangan sama tempat mainan anak. Kalian pasti bisa mengira-ngira kan apa yang terjadi? Begitulah..

Begitu pun Mince, pernah tiba-tiba minta Minah lanjutin wawancanda. Ternyata selama sesi wawancanda Mince sambil gendong anaknya yang masih bayi. Ya namanya juga pulang kerja dan kangen anak. Kemudian anaknya nangis pas Mince sedang sibuk wawancanda. Nah, repot kan?

Jadi syarat utama jadi mimin wawancanda adalah: multi-tasking!

Kelas Baru, Mimin Baru

Dengan bertambahnya kelas, bertambahnya lagi peserta yang diwawancanda. Kelas A pun masih dilibatkan untuk meramaikan wawancanda. Tanpa diminta juga pasti mereka rusuhin sih. Banyak yang susah move on dari #brikpiknik. Mimin pun makin kerja keras untuk menyatukan jadwal semuanya.  Belum lagi arus TL semakin ramai dan jempol pun harus semakin gesit.

Di tengah kesibukan itu Omded tiba-tiba memasukkan dua nama sebagai mimin baru, yaitu Paw dan Debby. Untuk kelas B ada penambahan wawancanda offline, dimana Paw sebagai videografer dan debby sebagai host. Mereka memang paketan cocok sih ya. Selaij itu mereka juga membantu wawancanda online-nya. Duh, makasih banyak jadi Minah dan Mince benar-benar terbantukan.

Ada satu hari di mana jam wawancanda tidak cocok dengan jadwal miminnya (Mimin juga boleh sibuk kan? Masa peserta aja? :p). Dan Debby alias Neng Min yang take over wawancanda. Pasti makin bikin rame dong, terutama yang cowok-cowok. Semua tau lah siapa itu Debby Permata.

17e9509b5d5b2a5b7b7384ac76f68534

Ternyata kejutan bukan hanya sampai di situ. Ada Aam atau Enthong yang masuk ke dalam barisan mimin. Biar wawancanda offline semakin seru!

ae92b8e5ccfb7d37e0fa1a0863815e14 (1)

IMG_9206