Waktu kecil sempat menganggap lumba-lumba adalah hewan dari negeri dongeng dan tidak nyata. Karena pertama kali mengenal memang dari buku cerita dan film kartun. Kemudian mulai percaya saat melihat langsung lumba-lumba di Gelanggang Samudra yang terletak di Taman Impian Jaya Ancol.
Ternyata aslinya lumba-lumba memang hewan yang pintar dan penurut. Sayangnya baru beberapa tahun ini saya mengetahui bahwa lumba-lumba yang disirkuskan aslinya menderita. Kemudian saya memutuskan tidak menyaksikan lumba-lumba yang disirkuskan.
Salah satu tempat untuk bisa berwisata melihat lumba-lumba langsung di habitat aslinya adalah Teluk Kiluan (Kiluan Bay), di Provinsi Lampung. Pada tanggal 23 Januari kemarin saya ikut kegiatan #MakesUeXciting, yaitu jalan-jalan melalui jalur darat naik Isuzu Mu-X ke Kiluan Bay bersama teman-teman @lovepiknik. Sebelumnya saya sudah bercerita bagaimana pengalaman mengesankan di hari pertama piknik ke Kiluan Bay: Menyetir Isuzu Mu-X dan Kapal Ferry.
Berangkat dari Jakarta sehari sebelumnya dengan menyebrang antar pulau dari Pelabuhan Merak sampai Ke Pelabuhan Bakauheuni. Sampai di Pelabuhan Bakauheni langit sudah mulai redup. Dalam waktu tiga jam akhirnya sampai ke Bandar Lampung untuk bersitirahat. Pada pukul 2 pagi bersiap melanjutkan perjalanan ke Kiluan. Kami jalan tepat pukul 3 pagi. Target sampai Kiluan adalah pukul 6, karena pagi adalah saat terbaik untuk melihat lumba-lumba. Kondisi jalan menuju ke Kiluan lumayan menantang, tetapi mobil yang dipakai cukup nyaman untuk mengarungi kondisi jalan ke Kiluan.
Akhirnya target sampai di sana di waktu yang masih sangat pagi tercapai. Akan tetapi kondisi pagi itu hujan. Terdapat warung kopi untuk bisa bersantai saat menunggu hujan reda. Sebagian lagi memilih tidur di mobil untuk mengisi baterai tubuh. Setelah hujan reda dan langit sedikit terang akhirnya kembali melanjutkan tujuan awal, yaitu bertemu lumba-lumba.
Ternyata sebelum ke Kiluan Bay, kita menyebrangi dahulu satu pulau kecil untuk sarapan dan memakai life vest jacket yang sudah disediakan. Sekitar pukul 9.30 akhirnya baru memulai ke Kiluan Bay dengan memakai jukung, yaitu perahu cadik yang hanya menampung 3-4 orang termasuk pengemudi perahu. Memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk sampai ke tempat yang dipenuhi lumba-lumba.
Berada di tengah laut memang sangat mengagumkan. Tidak terbayangkan sebelumnya berada di tengah laut hanya dengan perahu sekecil itu. Sampai akhirnya berada di titik utama Kiluan Bay. Ternyata lumba-lumba itu benar ada. Akan tetapi memang sudah terlalu siang untuk bisa menjumpai yang lebih banyak. Kata bapak pegemudi kapalnya, biasanya ada lumba-lumba kecil yang jumlahnya sangat banyak. Saat kita melihatnya seolah-olah mampu menyentuhnya. Seperti adegan kejar-kejaran di tengah jalan, akan tetapi ini berada di tengah laut. Demi mendapat gambar terbaik, setiap ada lumba-lumba yang muncul berusaha untuk lebih mendekat.
Setelah berputar-putar selama sekitar 1 jam maka kami memutuskan kembali. Langit pun mulai terik. Kembali menuju pulau kecil yang menjadi titik start kami menaiki jukung. Selalu ada yang pertama untuk perjalanan selanjutnya. Harapan saya untuk lumba-lumba semoga mereka terlindungi dari tangan-tangan usil yang hanya mencari keuntungan sendiri. Tetap lestari di habitatnya. Sampai jumpa, Kiluan!