Gunung Brahma atau yang lebih kita kenal dengan Gunung merupakan gunung suci oleh penduduk di sekitar, yaitu Suku Tengger. Gunung ini merupakan gunung yang masih aktif dan terakhir kali mengalami letusan pada tahun 2011. Kecantikkannya mampu menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Wisatawan pasti tidak akan melewati keindahan langit yang terbentang di antara susunan pegunungan. Kemunculan matahari yang masih samar membentuk barisan jingga di langit pada pagi hari merupakan pemandangan yang sangat cantik. Suhu di Bromo pada malam hari hingga matahari tebit terasa sangat dingin. Wisatawan harus melapisi tubuh dengan pakaian yang hangat. Akan tetapi saat matahari semakin naik maka akan terasa terik. Jika daya tahan tubuh tidak dijaga maka akan mudah sakit. Sakit membuat kita kurang bisa menikmati suasana liburan. Pemandangan yang cantik pun akan sia-sia.
Pagi hari adalah waktu yang sempurna untuk memulai yoga. Yoga dipercaya mampu membuat daya tahan tubuh lebih kuat dan stabil menghadapi berbagai perubahan cuaca. Kita bisa menyerap banyak energi dari matahari yang memancar dan dinyamankan oleh udara yang masih sejuk. Lepaskan alas kaki dan rasakan pasir di Bromo. Posisi Inversion boleh dipilih karena permukaan alas yang lunak karena terdiri oleh pasir-pasir. Jika tubuh tidak kuat menopang pun kemungkinan untuk cedera lebih kecil. Untuk tempat seperti Bromo disarankan memilih gerakkan dengan posisi berdiri. Seperti latihan yoga pada umumnya, awali dengan pemanasan. Dimulai dengan namaskara, sambutan atau salam dalam memulai yoga. Satukan kedua telapak tangan yang saling menempel di depan dada dan pejamkan mata. Bernapaslah dengan teratur. Tingkatkan sensitifitas kelima panca indera. Fokus pada tubuh dan mencoba untuk menyatu dengan alam.
Pemanasan
Rentangkan kedua tangan ke atas dan satukan kedua telapak tangan. Bangun energi kemudian lepaskan dan lihat ke atas. Lihat jari-jari tangan yang berada di atas kepala dan buat semakin menjauh dari badan. Tubuh menekuk ke belakang. Rasakan peregangan pada tulang belakang dan bagian sekitar pinggang belakang hingga ke lowerback terasa lebih tertarik. Tahan posisi ini dengan mengatur ritme napas. Tiga puluh detik waktu yang cukup untuk kembali ke posisi awal. Pilih beberapa pose untuk peregangan, seperti Gomukhasana Arms atau posisi Gomukhasana dengan berdiri yang mampu membantu memperbaiki postur terutama posisi sekitar bahu. Regangkan juga sekitar leher dengan menekuk ke kanan dan kiri dan ke arah depan dan belakang.
Pembukaan dada dengan backbend pose
Memanfaatkan suasana bromo pagi, kita bisa memilih bberapa gerakkan untuk pembukaan dada. Serap pancaran matahari dan oksigen ke dalam tubuh. Lepaskan lelah dan stress. Gerakan-gerakan ini biasanya juga baik untuk terapi asma. Ada beberapa gerakkan untuk mendapatkan manfaat ini. Kuatkan kembali pijakkan kaki pada pasir. Tarik napas dan kencangkan bagian abdominal dan kunci, kemudian hembuskan napas perlahan dengan tubuh ke belakang secara perlahan hingga telapak tangan mencapai pasir. Tahan posisi ini dengan merasakan pancaran matahari yang menerpa wajah dan tubuh bagian depan. Rongga dada semakin terbuka dan manfaatkan untuk mengambil oksigen sebanyak mungkin. Selain menguatkan tulang belakang, posisi ini juga meregangkan tubuh bagian depan. Lepaskan segala sesuatu yang membebani kepala dan relaks. Fokus pada bagian core, pergelangan tangan, dan lowerback. Jangan pernah menahan napas dan sadari aktivitas pernapasan. Lakukan variasi gerakan ini dengan mengangkat kaki kanan dan kiri secara bergantian.
Ada beberapa gerakkan lain untuk heart-opener pose. Camel Pose atau Utrasana dengan posisi berdiri juga bisa menjadi pilihan. Satu hal yang perl dicatat bahwa dalam gerakkan backbend ini selalu fokus pada core untuk tetap dalam keadaan terkunci. Jangan terlalu memaksa kemampuan tubuh, tetapi jangan juga dalam keadaan ragu-ragu. Yakin dan hati-hati, kemudian pasrahkan dengan pernapasan.
Keseimbangan
Pasir yang tidak stabil akan membuat kita sulit untuk mendapat keseimbangan. Jadikan Bromo untuk melatih keseimbangan dengan lebih maksimal. Kunci keseimbangan adalah fokus. Lepaskan beban yang menempel di kepala dan fokus pada satu titik di depan. Kuatkan bandha (kunci) pada ketiga chakra utama. Bagian kaki terutama telapak kaki dan pergelangan harus lebih dikuatkan, seperti sebuah batang dan akar ada pohon yang tertancap pada tanah. Balance Pose bermanfaat untuk menggiring pikiran hanya fokus pada saat ini. Lupakan masa lalu dan lepaskan keinginan di masa mendatang. Buat diri kita menjadi bagian dari alam. Jika tidak fokus dan terburu-buru maka akan sulit mencapai keseimbangan.
Penguatan
Untuk dapat menikmati keindahan Bromo di beberapa titik, seperti pasir berbisik dan lingkaran kawah, maka akan lebih baik untuk membangun energi lebih besar lagi. Power tidak terlepas dari keseimbangan, dan keseimbangan juga didukung oleh power. Pikiran yang tetap fokus pada napas dan core tetap menjadi kunci. Lakukan gerakkan yang memberi power untuk tubuh kita. Jika ingin enguatkan lengan dan pergelangan tangan, bisa melakukkan gerakkan arm balancing. Jika ingin menguatkan sekitar kaki dan paha dapat melakukkan gerakkan seperti Virabhadrasana atau warrior Pose.
Bromo adalah wisata alam yang sangat indah, sempurnakan keindahan itu dengan menyatukan diri dengan alam. Namaste!